Suwandi meminta Jajaran Kementan harus terus bersinergi dengan dinas provinsi dan pemerintah daerah untuk turut serta mengawal dan mendukung agar pembangunan sektor pertanian lebih maju, mandiri dan modern dalam menerapkan pertanian ramah lingkungan yang tahan dalam perubahan iklim yang tidak menentu.
Ia pun menyarankan petani untuk mempelajari dan mencoba biosaka ini yakni bagaimana cara memilih jenis rumput, bagaimana meraciknya dan bagaimana menyemprotkan racikan ini ke tanamannya dan hal tersebut harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Baca Juga:
Kementan Instruksikan Bulog Wajib Serap 3 Juta Ton Beras Petani
“Juga perlu ditindaklanjuti oleh para ahli, peneliti, akademisi untuk dilakukan pengujian lebih lanjut sehingga diperoleh formula yang tepat yang bisa berdampak pada peningkatan produksi. Yang jelas biaya produksi budidaya jauh lebih efisien,” ujarnya, seperti dalam siaran pers.
Pada webinar ini, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, Wawan Widianto, menjelaskan saat ini berbagai jenis teknologi yang mendukung implemetansi pertanian presisi sudah banyak dikembangkan, walaupun masih terbatas pada tataran riset dan uji coba.
Dalam pertanian presisi, jenis teknologi akan memberikan dukungan dalam tahapan peningkatan dan kualitas produksi hasil pertanian.
Baca Juga:
Indonesia Akan Jadi Lumbung Pangan Dunia di Era Presiden Prabowo
“Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar mendorong masyarakat untuk melakukan inovasi, kreatifitas, menciptakan teknologi budidaya pertanian yang ramah lingkungan sebagai solusi permasalahan,” jelasnya
Setyo Budiawan, Ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Integrated Farming Indonesia Kabupaten Blitar menuturkan pihaknya sudah satu tahun mengaplikasikan biosaka untuk beberapa tanaman pangan, khususnya padi. Untuk hasil panen, tanpa pupuk kimkia ternyata hasilnya cukup sama dengan yang memakai pupuk kimia.
“Yang jelas kita sudah mengurangi penggunaan pupuk kimia. Secara pribadi sudah ada tiga hektare yang menggunakan biosaka. Saya pada awalnya tidak percaya bahwa ramuan rumput dan dedaunan bisa menumbuhkan tumbuhan padi hingga panen. Menurut saya itu sudah memenuhi kriteria yaitu aman, murah dan ramah lingkungan. Ini adalah solusi yang bisa dikembangkan untuk para petani dan bisa digunakan oleh yang lainnya,” bebernya.