Sedangkan laba Petrokimia Gresik meningkat 137 persen dibandingkan tahun 2020. Anak-anak perusahaan lain seperti Mega Eltra, Pupuk Indonesia Utilitas dan Pupuk Indonesia Logistik juga menunjukan trend positif.
Total pencapaian laba Pupuk Indonesia di tahun 2021 mencapai Rp 5,13 triliun, atau 220 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp2,3 triliun.
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
“Namun ada anak perusahaan, yaitu PT Rekind, yang belum menghasilkan laba. Saat ini kami tengah melakukan program restrukturisasi untuk memulihkan kinerja Rekind,” jelas Bakir.
Transformasi Berbagai Bidang
Kinerja yang baik ini, antara lain dihasilkan berkat transformasi di berbagai bidang. Melalui program transformasi bisnis, Pupuk Indonesia telah bertransformasi dari sebelumnya strategic holding kini menjadi activist holding.
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
Transformasi ini ditandai dengan sentralisasi sejumlah bidang strategis yang bertujuan untuk menghasilkan value creation, atau nilai tambah bagi holding maupun anak perusahaan.
“Selain itu, kita juga bisa memanfaatkan dengan baik momentum harga yang baik di pasar internasional, terutama untuk amoniak dan urea”, tambah Bakir.
Pupuk Indonesia juga tengah mempersiapkan sejumlah proyek dan pengembangan, antara lain, proyek pabrik urea, amoniak dan methanol di Papua Barat, proyek Pusri 3B di Pusri Palembang, proyek Katalis Merah Putih di Pupuk Kujang, penyelesaian proyek NPK di Pupuk Iskandar Muda, hingga proyek Soda Ash di Pupuk Kaltim dan Petrokimia Gresik. [jat]