Berkatnews.id | Menteri BUMN, Erick Thohir pada Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR-RI beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa kinerja BUMN pada tahun 2021 mengalami peningkatan signifikan yang ditandai dengan laba yang mencapai Rp 126 triliun atau tumbuh 869 persen dibandingkan tahun 2020 senilai Rp 13 triliun.
PT Pupuk Indonesia (Persero), berkat program transformasi yang dicanangkan oleh Kementerian BUMN sejak tahun 2020, turut berkontribusi terhadap pencapaian tersebut.
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, mengungkapkan adanya peningkatan yang signifikan dalam berbagai indikator kinerja perusahaan.
“Kami sangat mengapresiasi kebijakan-kebijakan Menteri BUMN yang mendorong kami untuk melakukan transformasi di segala bidang sehingga berdampak positif terhadap kinerja Perusahaan”, kata Bakir dalam keterangannya, pada Jumat (17/6/2022).
Ia juga menambahkan bahwa kinerja yang positif ini tak lepas dari peran anak-anak perusahaan di Pupuk Indonesia Grup.
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
Berdasarkan kinerja tahun sebelumnya, produsen pupuk mengalami pertumbuhan kinerja yang signifikan.
“Laba Pupuk Kaltim di tahun 2021 mencapai lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun 2020. Begitu juga dengan laba PT Pusri. Sedangkan PT PIM dan Pupuk Kujang mengalami pertumbuhan hingga empat kali lipat”, jelas Bakir.
Petrokimia Gresik
Sedangkan laba Petrokimia Gresik meningkat 137 persen dibandingkan tahun 2020. Anak-anak perusahaan lain seperti Mega Eltra, Pupuk Indonesia Utilitas dan Pupuk Indonesia Logistik juga menunjukan trend positif.
Total pencapaian laba Pupuk Indonesia di tahun 2021 mencapai Rp 5,13 triliun, atau 220 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp2,3 triliun.
“Namun ada anak perusahaan, yaitu PT Rekind, yang belum menghasilkan laba. Saat ini kami tengah melakukan program restrukturisasi untuk memulihkan kinerja Rekind,” jelas Bakir.
Transformasi Berbagai Bidang
Kinerja yang baik ini, antara lain dihasilkan berkat transformasi di berbagai bidang. Melalui program transformasi bisnis, Pupuk Indonesia telah bertransformasi dari sebelumnya strategic holding kini menjadi activist holding.
Transformasi ini ditandai dengan sentralisasi sejumlah bidang strategis yang bertujuan untuk menghasilkan value creation, atau nilai tambah bagi holding maupun anak perusahaan.
“Selain itu, kita juga bisa memanfaatkan dengan baik momentum harga yang baik di pasar internasional, terutama untuk amoniak dan urea”, tambah Bakir.
Pupuk Indonesia juga tengah mempersiapkan sejumlah proyek dan pengembangan, antara lain, proyek pabrik urea, amoniak dan methanol di Papua Barat, proyek Pusri 3B di Pusri Palembang, proyek Katalis Merah Putih di Pupuk Kujang, penyelesaian proyek NPK di Pupuk Iskandar Muda, hingga proyek Soda Ash di Pupuk Kaltim dan Petrokimia Gresik. [jat]