Proses pembakaran limbah padi untuk menjadi sekam arang cukup mamakan waktu lama yakni sekitar 5 jam. Itu untuk 5 sampai 10 sak sekam. Sementara untuk satu sak sekam bisa mengahasilkan 7 bungkus arang sekam yang beratnya 3 kilogram (kg).
"Kalau sebulan bisa memproduksi 100 bungkus arang sekam. Dan satu bungkus harganya Rp 5 ribu," kata wanita juga pengurus Muslimat NU itu.
Baca Juga:
Kericuhan Debat Pilkada Bojonegoro: Cawabup Farida Bawa Pasangan, Kubu Lawan Protes
Rukaniyatun menambahkan setiap seminggu pasti memproduksi sekam untuk dibakar. Karena sebagian besar masyarakat Desa Kedungdowo merupakan petani sehingga setiap bulannya menggiling padi.
Uniknya ibu-ibu kelompok bank sampah ini saat mengambil sekam dalam jumlah banyak harus menyopir sendiri menggunakan tosa roda tiga. Meskipun awalnya takut, akan tetapi ketika sudah terbiasa pasti berani.
"Kalau dalam jumlah banyak kami ambil menggunakan tosa dan disupir sendiri oleh anggota bank sampah. Saat ini ada 27 anggota bank sampah," katanya.
Baca Juga:
Paslon Nurul Azizah - Nafik Sahal Ajukan Sengketa ke Bawaslu Bojonegoro
Selain mengolah sekam, bank sampah mawar juga mengolah sampah plastik, atom hingga kardus. Namun, untuk pengambilannya empat kali dalam sebulan.
"Beda pengambilannya karena untuk sampah seperti itu tidak banyak," katanya.
Kedua perempuan itu berharap bisa mengembangkan arang sekam ini dan terjual di pasaran luas. Juga, kelompok bank sampah mawar membutuhkan pelatihan untuk mengembangkan sehingga dapat berkelanjutan. [jat]