Biasanya, awan ini muncul diikuti awan sirostratus di atasnya. Terkadang, selain menimbulkan badai, kumulonimbus dan sirostratus juga memunculkan angin puting beliung.
Di wilayah subtropis, awan jenis ini yang menghasilkan hujan salju.
Baca Juga:
Soal Penahanan Ijazah Karyawan, Kemenkumham Nilai Perlu Regulasi Isi Kekosongan Hukum
2. Nimbostratus
Hujan intensitas rendah dan lama muncul dari awan nimbostratus. Awan ini melayang rendah dan membentang luas di permukaan Bumi.
Nimbostratus berada di ketinggian minimum 600 meter. Mengutip World Meteorological Organization (WMO), awan nimbostratus menyebabkan mendung, karena cukup tebal menutupi sinar matahari.
Baca Juga:
Selain Paparan Sinar Matahari, Polusi Udara Bisa Sebabkan Penuaan Pada Kulit
Saat mendung hampir seluruh permukaan langit tertutup awan nimbostratus. Awan ini memiliki warna putih gelap cenderung keabu-abuan.
3. Stratokumulus
Menurut World Meteorological Organization, secara sekilas bentuk stratokumulus seperti bagian dasar awan kumulonimbus. Bedanya, awan ini datar tak terlihat bagian atasnya.