Anugerahnews.id | Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merilis peringatan terkait peningkatan aktivitas Gunung Tangkuban Parahu di Provinsi Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan melalui press release yang disampaikan Badan Geologi PVMBG yang diterima melalui Subkoordinator Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Nia Haerani.
Baca Juga:
Update Terkini Gunung Marapi, 23 Pendaki Tewas dan 11 Diantaranya Berhasil Diidentifikasi
Dalam keterangan tersebut disampaikan bahwa pada Sabtu 12 Februari 2022 intensitas aktivitas Gunung api Tangkuban Parahu mengalami peningkatan berupa hembusan gas dari Kawah Ecoma yang berada di dalam Kawah Ratu.
“Hembusan gas berwarna putih dengan tekanan sedang, tinggi sekitar 100 m dari dasar kawah,” ujar keterangan tersebut.
Lebih lanjut keterangan tersebut menyampaikan, potensi bahaya dari aktivitas Gunung Tangkuban Parahu adalah adanya erupsi freatik yang bersifat tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala peningkatan aktivitas vulkanik yang jelas.
Baca Juga:
Gunung Marapi di Agam Meletus, Muntahkan Material Vulkanik Hingga 3.000 Meter
Erupsi freatik yang bisa saja timbul dapat menghasilkan material piroklastik serta gas-gas vulkanik konsentrasi tinggi di sekitar kawah.
Serta munculnya hujan abu yang lebih tipis yang dapat menjangkau area yang lebih luas bergantung pada arah dan kecepatan angin.
Meski demikian PVMBG menilai, mengacu dari data pemantauan visual dan instrumental, maka potensi bahaya Gunungapi Tangkuban Parahu saat ini masih terlokalisir di dalam kawah, dan potensi erupsi besar belum teramati.