Ia mengatakan, meskipun ekonomi Asia melambung 6,9 persen pada tahun lalu, namun pemulihan ekonomi belum terjadi dalam kawasan yang luas.
Asian Development Bank (ADB) memperkirakan, GDP Asia akan meningkat menjadi 5,2 persen pada 2022 dan menjadi 5,3 persen pada 2023 dengan kenaikan inflasi 3,7 persen pada tahun ini dan 3,1 persen pada 2023.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Tol Baru, Perjalanan Medan-Parapat Kini Hanya 1,5 Jam
Angka kemiskinan di kawasan Asian pun mencapai 4,7 juta jiwa dan yang kehilangan pekerjaan lebih dari 9,3 juta jiwa. Karena itu, ia mendorong agar dunia harus melakukan percepatan pemulihan ekonomi.
Menurut dia, diperlukan investasi di sektor kesehatan nasional, investasi SDM untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing, serta diperlukan penguatan fundamental makro ekonomi dan memanfaatkan peluang ekonomi hijau.
“Indonesia akan terus mendukung upaya pemulihan pasca pandemi,” kata Jokowi.
Baca Juga:
Pedagang Pasar Delimas Riuh Sambut Kunjungan Presiden Joko Widodo
Upaya pemulihan ekonomi ini akan dilakukan dengan memperkuat kerja sama ekonomi dengan mitra strategis, kerja sama dalam kerangka Asean, dan memanfaatkan Presidensi G20 agar menjadi katalisator bagi pemulihan global. [jat]