Anugerah-News.id | Sejarawan asal Amerika Serikat, Will Durant, mempunyai catatan tersendiri tentang kiprah umat Islam di bidang pertanian.
Mereka menanam ratusan jenis padi-padian, sayur-mayur, buah-buahan, kacang-kacangan, dan berbagai jenis bunga.
Baca Juga:
Lebaran Idulfitri 1446 H, PLN Jawa Barat Sukses Jaga Pasokan Listrik Andal
Pohon jeruk dibawa dari India ke Arab sebelum abad ke-10. Ada jeruk, tebu, sutra, kapas, bakung, persik, plum, tulip, mawar, melati, dan tanaman lainnya.
Lalu, lanjutnya, orang-orang Arab memperkenalkan tanam-tanaman itu ke Suriah, Turki, Palestina, Mesir, dan Spanyol.
Pengolahan gula tebu dan penyulingan gula juga disebarkan oleh orang-orang Arab dari India melalui Timur Tengah, dan dibawa oleh pasukan perang Salib ke negara-negara mereka di Eropa.
Baca Juga:
Siaga Penuh, PLN Jabar Sukses Jaga Keandalan Listrik di Momen Lebaran Idulfitri 1446 H
Kapas juga pertama kali ditanam oleh orang-orang Arab. Mereka menanamnya di atas tanah yang gersang dengan merancang irigasi. Saat itu, di sepanjang Sungai Tigris terdapat 200 desa yang memiliki sistem pertanian maju.
Kekhalifahan Islam membangun dan memelihara saluran-saluran irigasi untuk pertanian. Air dari Sungai Eufrat dialirkan ke Mesopotamia (Irak), sedangkan air dari Tigris dialirkan ke Persia. Dengan demikian, para petani bisa memperoleh air irigasi untuk lahan pertanian mereka.
Kekhalifahan Abbasiyah juga memelopori pengeringan rawa-rawa untuk lahan pertanian. Mereka juga memperbaiki ladang yang mengering.