Hadits di atas mengisyaratkan kepada kaum Muslimin agar jangan menyerah dalam mencari nafkah.
Walaupun pekerjaan yang sedang dijalani tampak remeh dalam pandangan masyarakat umum, selama itu halal tidak menjadi soal. Bekerja dalam rangka penghidupan duniawi adalah amalan yang mulia di sisi Allah SWT.
Baca Juga:
Dashcam Bongkar Detik-detik Bocah Terpental dari Bus TNI di Tol Jakarta
Sementara itu, dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:
مَنْ اَمْسَى كَالًّا مِنْ عَمَلِ يَدَيْهِ اَمْسَى مَغْفُوْرًا لَهُ “
Siapa pun yang pada waktu sore merasa lelah karena mencari nafkah, pada saat itu dosanya diampuni. (HR At-Thabrani)
Baca Juga:
Heboh Balita Jatuh dari Bus TNI, Netizen: Kok Bisa Ada Anak di Pintu Darurat?
Bagi setiap mukmin, hadits tersebut dapat menjadi motivasi ukhrawi untuk pantang menyerah dalam berusaha. Hal itu pun menjadi pengingat, terlebih ketika motivasi duniawi dirasa kurang membuat semangat.
Betapapun besar prestise sebuah pekerjaan, yang terpenting adalah kehalalan. Islam memberikan tuntunan, mencari rezeki pun mesti dilakukan dengan cara yang baik. Muslim dilarang memperoleh penghasilan dengan caracara yang batil dan menzalimi pihak lain.
Sementara itu, tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah SWT lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)