Adapun Korea Selatan menjadi negara ketiga atau terakhir yang dikunjungi Jokowi dalam rangkaian lawatan ke kawasan Asia Timur. Sebelumnya, Jokowi telah bertemu Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang dan Presiden China Xi Jinping di Beijing pada Selasa, 26 Juli 2022.
Xi Jinping mengapresiasi upaya Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam mengupayakan perdamaian dan memperbaiki situasi kemanusiaan. Salah satunya, melalui kujungan ke Kyiv, Ukraina dan Moskow, Rusia.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Tol Baru, Perjalanan Medan-Parapat Kini Hanya 1,5 Jam
"Kunjungan ini dinilai Presiden Xi menunjukkan tanggung jawab Indonesia sebagai negara besar," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi usai mendampingi Jokowi, sebagaimana dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Selasa.
Selanjutnya, Jokowi melanjutkan kunjungan kerja ke Tokyo Jepang. Dia bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida pada Rabu, 27 Juli 2022.
Dapat Pinjaman dari Jepang
Baca Juga:
Pedagang Pasar Delimas Riuh Sambut Kunjungan Presiden Joko Widodo
PM Kishida menyampaikan negaranya akan memberikan pinjaman sebesar 43,6 miliar yen kepada Indonesia. Adapun pinjaman ini untuk proyek mitigas bencana dan penyelesaian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan di Aceh.
"Saya telah menyampaiman kepada Presiden Jokowi bahwa Jepang sedang dalam memproses pinjaman Yen sebesar kurang lebih 43,6 M Yen untuk proyek bidang mitigasi bencana dan juga untuk perampungan PLTA Peusangan," jelas PM Kishida sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu.
Sementara di Korea Selatan, Jokowi bertemu Presiden Yoon Suk-yeol di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Kamis (28/7/2022). Dalam pertemuan ini, Jokowi mendorong kerjasama investasi dari Korea Selatan, terutama di bidang percepatan pembangunan ekosistem mobil listrik di Indonesia.