Akhlak.id | Berbicara tentang ahklak atau perilaku itu sering kita dengar sangatlah penting bagi orang-orang mempunyai akhlak yang baik khususnya di kalangan anak remaja, peserta didik dan anak-anak.
Bapak Jokowi, presiden Republik Indonesia menyampaikan bahwa yang paling penting adalah menumbuhkan nilai kesantunan, tata krama karena dalam sekian tahun kita kehilangan nilai-nilai itu.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
Mulai berkurangnya kebiasaan saling mengejek dan menghina. Karena nilai-nilai Indonesia adalah keramahan bukan nilai-nilai yang saling melotot dan mencemoh.
Dengan adanya perkembangan zaman saat ini banyak anak-anak yang kurang bahkan tidak sopan terhadap teman sebaya, orang yang lebih tua dan yang dihormati, lebih-lebih terhadap gurunya sendiri.
Seperti kasus yang ada saat ini kebanyakan anak remaja berani kepada orang tuanya dan guru-gurunya.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Padahal kita tahu bahwa Indonesia ini sudah di kenal luas oleh di mata dunia sebagai negara yang menjunjung tinggi budaya, keramahan, sopan santun.
Sikap Indonesia yang saling menjunjung sikap persaudaraan dan saling membantu satu sama lain.
Sopan santun merupakan kepribadian dari bangsa Indonesia. Walaupun kadar kesopanan itu tidak sama, menyesuaikan lingkungan tempat dimana kita berada namun sopan santuk tidak boleh hilang. Harus tetap di lakukan karena sopan santun adalah jati diri orang Indonesia itu sendiri.
Dalam kondisi sekarang ada faktor eksternal yang terealisasikan secara realita kebudayaan yang terus berubah-ubah karena kebanyakan budaya barat yang masuk yang akan mempersulit mempertahankan sopan santun dimanapun dan kapanpun.
Selain tidak sopan dengan guru, remaja sekarang ini banyak yang tidak sopan dengan orang tuanya , seperti mamanggil orang tuanya dengan namanya, dan cara berpakaiannya karena menganut budaya barat yang memang kurang cocok untuk di Indonesia yang lebih condong ke budaya timur.
Adapun faktor internal yg mempengaruhi akhlak atau perilaku anak zaman sekarang itu dari diri anak itu sendiri, orang tua, lingkungan, tempat nongkrong, lingkungan sekolah, media sosial.
Pengetahuan sopan santun yang memang kurang dari orang tua dan tidaknya mendengarkan pelajaran di kelas sehingga anak minim sekali pengetahuan tentang sopan santun.
Cara berpakaian yang kurang sopan kepada anak zaman sekarang seharusnya jangan sampai terjadi lagi.
Melihat kondisi demikian lebih baik orang tua ikut berperan dalam membentuk etika, akhlak dari anaknya, dan orang tua di tuntut untuk mengajarkan nilai- nilai tersebut.
Pembelajaran anak tidak dapat dilakukan dalam sehari, namun proses demi proses sehingga menghasilkan penerus bangsa yang paham akan budaya, tata krama dan sopan santun.
Pendidikan di sekolah dapat di jadikan sebagai pendidikan sopan santun terhadap anak.
Karena pendidikan karakter banyak di kaitkan dengan pendidikan budi pekerti, akhlak mulia, moral, bahkan dapat membantu norma kesopanan pada anak.
Melalui pendidikan karakter di harapkan anak dapat bersikap sopan santun terhadap orang yang lebih tua maupun teman sebaya terlebih kepada guru-guru anak tersebut.
Pendidikan bahasa jawa untuk anak remaja maupun siswa dapat di terapkan sebagai sarana pembelajaran karakter anak agar lebih mengerti sopan santun, karena dalam bahasa jawa diajarkan bagaimana dalam bertutur atau berbicara yang benar dan berperilaku yang sopan terhadap semua orang yang lebih tua dari kita dan mengasihi orang yang lebih muda dari kita.
Seharusnya dalam pembelajaran bahasa jawa mengajarkan tentang kebudayaan jawa yang berkaitan dengan budi pekerti dan kepribadian.
Ada praktik dalam pembelajaran mengenai sopan santun yang harus di terapkan siswa setiap harinya sebagai solusi untuk melestarikan budaya sopan santun di Indonesia ini.
Misalnya ungguh-ungguh dalam berbicara, menyapa orang, menghargai orang meskipun kamu lebih tua darinya, saling membantu.
Kalau boleh saya gambarkan seperti akhlaknya santri terhadap kyainya itu yang harus kita tiru betapa tawaduknya santri kepada kyianya hanya ingin mendapatkan barokahnya apapun dilakukan. Apakah kita bisa seperti mereka…?
Marilah kita belajar bersama untuk mempertahankan budaya Indonesia ini untuk menumbuhkan sopan santun kepada orang lain.(jef)
Oleh: Ahmad Muntaha PAI Aksel F