Akhlak.id | Tak pernah berbenah apa yang ada didalam diri,karena saat kau benar-benar memikirkanya yang ada hanya merasa bersalah. Apapun kejadiannya, harus menanggung resiko sendiri,di kota orang yang penuh misteri,kadang Tuhan menanyakan "Apakah kau siap,nduk?" ,merasa sebagai yang paling disayang diantara hamba lainnya,Kau selalu ada untukku Tuhan,tetapi untuk pertanyaanmu yang begitu menyakinkan, bagiku adalah rasa bersalah karena selama ini tak pernah ku ucap syukur padamu hingga diri merasa manusia semu.
Tak pernah berbenah, di umur yang sekarang ini banyak kesempatan, tentang peristiwa yang sulit dimengerti, menerima keadaan sulit hingga dlilit kesusahan, merelakan sebagian yang hilang, mengikhlaskan kedatangan dan kepergian, mengobati luka yang baru dan membekas di hati.
Baca Juga:
Mantan Bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginan Angin Dinyatakan Bebas
Mempercayai adi kodrati menjadi salah satu iman dihati. Ada pertunjukan nantinya jika kau mempercayai-Nya,jalan yang keliatannya berbengkok akan Dia luruskan semudah membalikkan telapak tangan.
"Semoga" selalu dipanjatkan untuk bisa merasakan sedikit saja sengatan-sengatan yang berlalu lalang andil dari yang Maha Penyayang.
Beberapa kejadian memang tak sesuai angan-angan, seperti apa doamu ke Tuhan, Yang Maha Segalanya tidak langsung mengabulkan, berjalanlah sesuai porsimu biar tugas Tuhan yang mengoreksi.
Baca Juga:
Renja Optimalisasi Peran DPRD Kota Depok
Tak akan Dia salah tempat untuk menaruh kebahagiaan sesungguhnya, doa bapak ibu mu pun salah satu penguatan Tuhan yang tidak ada bandingannya.
Menjadi lebih dewasa sekarang, banyak pola pikir yang harus diubah. Pendekatan dengan pencipta pun sering dijadikan alasan akibat kelelahan mengukir angan-angan yang tak sejalan. [jat]