Akhlak.id | Be the new person. Hari baru, lembaran baru, pribadi yang baru. Tiada lagi sesak-sesak kesedihanmu yang dibawa pada hari baru. Kini, saatnya kamu menghiasi lembaran-lembaran barumu yang bersih tanpa noda kegagalan. Jangan ulangi kesalahan yang sama, teruslah berkarya tanpa kenal lelah.
Bercerminlah, katakan pada dirimu sendiri, sadarlah, wajahmu yang indah itu tak pantas dialiri oleh deraian air mata duka. Harga dirimu terlalu tinggi untuk meratapi hari lalu yang kelam. Pandangi kedua bola matamu, ada hatimu di dalamnya, dan katakan padanya, aku akan terus berusaha sampai titik darah penghabisan.
Baca Juga:
5 Ciri-Ciri Orang yang Berani Hadapi Tantangan Hidup
Nafasku ini berharga, akan ku buktikan pada mereka, aku bisa! Dirimu, ya, kamu adalah obat bagi dirimu sendiri. Hanya kamu yang bisa mengobati luka hatimu sendiri. Semangat!
Selama manusia hidup, segala lika-liku pasti menghampiri ketika hendak mencapai suatu tujuan. Ada yang bisa melewati masa-masa cobaan itu, ada juga yang terpaksa harus mundur dan mengikhlaskan tujuan yang diidam-idamkannya selama ini. Tak jarang pula manusia merasa hancur atas kegagalannya itu. Sedih berkepanjangan mungkin saja terjadi. Lantas, apakah hal tersebut wajar? Ya, merasa sedih memang sangat wajar. Hanya saja, coba direnungkan kembali. Apakah dengan bersedih kita bisa memperoleh suatu hasil baru? Ataukah kesempatan meraih tujuan itu akan kembali? Tidak.
Semua yang berlalu tidak akan kembali, waktu tidak akan berjalan mundur, ia terus maju dan memberi peluang-peluang lain untuk dimanfaatkan oleh manusia. Apakah sedih punya obatnya? Ada. Sebelum menemukan obat penawar sedih, alangkah baiknya bila kita renungkan hal-hal berikut.
Baca Juga:
5 Ciri Seseorang dengan Harga Diri Rendah, Apa Kamu Termasuk?
1. Kegagalan itu bukan kesalahan, tapi proses kehidupan yang menuntunmu untuk sabar dan terus berjuang
Kegagalan yang kamu alami saat ini bukanlah akhir dari segalanya. Jangan terus menyalahkan dirimu, cobalah untuk berpikir jernih. Ketika kamu melepas tujuanmu dengan segala pertimbangan berat, yakinlah itu keputusan terbaik.
Maafkanlah dirimu dan berjanjilah tidak akan mudah menyerah ketika mendapati rintangan di lain waktu. Berjuanglah selagi kau sanggupi, selalu ingatkan pada diri bahwa engkau bukanlah orang lemah yang mudah melepaskan angan. Kini sudah saatnya menjadi sosok yang keras hati memperjuangkan cita-cita, pilih berlumuran darah di awal lalu berbangga hati atau terluka lecet di awal tanpa hasil apa-apa di akhir?