Akhlak.id | Sebagai anak memang dunianya tentu bermain, hal yang gak mungkin dipikirkan sang orang tua, justru bisa dilakukan oleh anaknya. Kebiasaan membongkar barang sana-sini merupakan hal lumrah yang dilakukan oleh seorang anak.
Mungkin kadang kita berpikir, "kok anak tidak capek bermain, dan tingkahnya pun kadang amburadul. Apakah mereka tidak pegal betisnya ke sana sini bolak-balik?" Yah, kalau menurut logika kita, tentu mereka akan capek.
Baca Juga:
YLKI Dukung Cukai Tinggi Minuman Berpemanis untuk Kurangi Konsumsi Anak
Perilaku anak seperti itu kadang membuat orang tua memberikan batasan kepada anak untuk melakukan apa yang dimau anak.
Walaupun, tujuan orang tua melarang anaknya bertingkah seperti itu demi menghindari anak bisa celaka, ataupun berpotensi bisa merusak barang-barang berharga.
Dalam anggapan saya, kondisi seperti itu tentu memberikan batasan kepada anak untuk berekspresi dan melakukan hal-hal baru baginya, ia akan bakalan sulit mengenali benda-benda yang ada di sekitarnya.
Baca Juga:
Ingin Menjadi Kebanggaan Orang Tua: Kisah Mustofa yang Sembuh dari Katarak
Memang tidak bisa dipungkiri, ketika anak melakukan seperti itu bisa saja anak akan merusak barang-barang, seperti halnya yang rentang terjadi piring ataupun alat rumah tangga yang lain.
Agak terlalu fatal juga ketika anak selalu dikurung, tidak diberikan kebebasan bermain dan berekspresi. Problem itu mungkin banyak terjadi dalam lingkungan keluarga yang ada di Indonesia ini, termasuk kepada sepupu saya.
Pada kondisinya, sepupu saya yang baru bisa berjalan dan belum tahu ditegur, selalu diberikan batasan orang tuanya untuk bebas bermain dan berekspresi.