Akhlak.id | Pada saat yang paling tidak terduga, kehidupan memberikan tantangan untuk menguji keberanian kita, serta kesediaan kita untuk berubah
Pernahkah anda mulai malas untuk melakukan kesalahan? Malas untuk gagal? Sangat perhitungan terhadap jadwal harian yang tidak efektif? Sangat strict dengan kehidupan sehari-hari?
Baca Juga:
Penyebab Kebiasaan Menunda Pekerjaan Menurut Sains
Mungkin ini adalah sebuah turning point dalam hidup anda.
Turning point adalah keadaan dimana kita mulai melawan jatah gagal kita ataupun sebaliknya. Seberapa banyak dari kita memilih untuk melarikan diri dari masalah ketika terlalu banyak hal yang harus diselesaikan hingga banyak deadline yang harus menumpuk karena tidak dikerjakan?
Setiap pribadi yang tidak mencapai hal yang diimpikan pasti merasakan kesedihan bahkan terluka. Kesedihan dan luka saat gagal adaah hal yang lumrah. Banggalah tentang bekas lukamu sebab semua itu yang menunjukkan perjuangan untuk hidup.
Baca Juga:
Malas Masuk Kerja, Tahun 2023 Dua Jaksa di Sulsel Dipecat
Ketika kita terpukul keras, itu biasa mempertanyakan Tuhan dengan "Kenapa aku? Mengapa Tuhan membiarkan ini terjadi?"
Kita memasuki kegelapan spiritual karena sepertinya Tuhan tidak ada di sana. Dia tampaknya tidak mendengarkan. Ini seperti Dia membalikkan punggung-Nya. Atau, mungkin seperti saya, anda menderita karena ini adalah hukuman ilahi.
Ketika kita gagal, kita akan melakukan sebuah self discovery.
Belum lama ini, saya mencapai bagian bawah. Di sana saya tidak bisa berbicara dengan Tuhan. Saya juga merasa ingin menyerah kepada-Nya dan, selama beberapa hari, saya melakukannya.
Tetapi kemudian saya sampai pada titik balik saya, dan memutuskan, walaupun sepertinya Tuhan telah meninggalkan saya, saya akan terus percaya bahwa Dia adalah Tuhan yang baik. Saya masih akan percaya kepada-Nya dan memiliki harapan di dalam Dia.
Apakah Anda sedang dalam perjalanan menurun? Apakah Anda akan berbelok ke sudut itu dan mulai percaya bahwa kebaikan Tuhan belum habis dan cinta Tuhan belum mengering?
Inilah kebenaran yang harus dipegang:
Tuhan itu baik bagi mereka yang berharap pada-Nya. Tuhan baik bagi hamba yang mau meminta belas kasih-Nya.Tetap percaya pada Tuhan dan percaya bahwa pertolongannya akan sangat tepat waktu
When we’re hit hard, it’s usual to question God with “Why me? Why are you allowing this to happen?”
We enter a spiritual darkness because it seems like God’s not there. He doesn’t appear to be listening. It’s like He’s turned His back. Or, maybe like me, you agonize over whether this is divine punishment. [jat]