"Perkataan yang mulia adalah perkaatan yang memberi penghargaan dan penghormatan kepada orang yang diajak bicara," bunyi keterangan dari buku tersebut.
Adapun bunyi bacaan surat Al Isra ayat 23 dan terjemahannya yakni di antaranya,
Baca Juga:
Diduga Siswi Disabilitas Dilecehkan Guru SLB, Keluarga Lapor Polisi
wa qaḍā rabbuka allā ta'budū illā iyyāhu wa bil-wālidaini iḥsānā, immā yabluganna 'indakal-kibara aḥaduhumā au kilāhumā fa lā taqul lahumā uffiw wa lā tan-har-humā wa qul lahumā qaulang karīmā
Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."
Buku tersebut juga menjelaskan, penerapan surat Al Isra ayat 23 tidak hanya berlaku bagi siswa.
Baca Juga:
Kawal Makan Bergizi Gratis, Gibran Titip Kepada Kepala Dinas Pendidikan Seluruh Indonesia
Namun, para guru juga dibebankan untuk menanamkan pendidikan karakter peserta didik, khususnya dalam hal sikap perkataan mulia.
"Guru sebagai pendidik hendaknya melakukan penguatan karakter ini dengan jalan menasihati, menegur, mengarahkan, membimbing, dan menjadikan dirinya sebagai contoh dalam bertutur kata yang lembut," tulis keterangan dalam buku Bunga Rampai Artikel Humaniora Kata Pencerah Jiwa.
Untuk itu, ada banyak cara yang dapat dilakukan siswa dalam menghormati guru di sekolah.