Alasan selanjutnya kenapa anak bisa jadi tukang bully, adalah dibesarkan di lingkungan yang mewajarkan kekerasan. Baik kekerasan fisik maupun mental.
Kondisi tersebut selain membuat anak jadi agresif, ia pun akan mencontoh perilaku serupa ke orang-orang sekitarnya. Dalam hal ini pihak yang dianggap jadi sasaran empuk tindakannya.
Baca Juga:
Curhat ke Tante, Dugaan Kekerasan Seksual oleh Orang Tua Terbongkar
3. Miliki orang tua tidak tegas
Di satu sisi orang tua yang otoriter bisa melahirkan anak tukang bully, tapi orang tua yang tidak tegas pun bisa berdampak sama.
Anak yang dibesarkan oleh orangtua yang lemah, yakni apa pun yang diinginkan anak selalu dituruti bisa membuat anak jadi arogan. Merasa kalau dunia ini berada di bawah kekuasaannya.
Baca Juga:
Anak Laki-laki Terlalu Aktif dan Susah Diatur? Ini Strategi Cerdas Mendidiknya
Itu sebabnya sebagai orang tua penting untuk menerapkan pola asuh seimbang. Tidak galak, tapi tidak permisif juga.
4. Pembiaran dari sekolah
Kurang tegasnya tindakan dari pihak sekolah juga dapat membuat pelaku bullying leluasa melakukan perbuatannya. Hal ini pun bisa dicontoh oleh anak lain ketika melihat pihak sekolah membiarkan.