UMKM.WahanaNews.co | Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diketahui punya kontribusi besar bagi pemulihan ekonomi Indonesia. Tak heran, pemerintah pun memberikan perhatian khusus pada UMKM.
Pada program pemulihan ekonomi nasional (PEN), UMKM mendapatkan bantuan besar. Pada 2020 misalnya, pemerintah telah merealisasikan program PEN untuk UMKM sebesar Rp 121,20 triliun dan Rp 95,11 triliun pada 2021 dengan terealisasi sebesar Rp 63,19 triliun per akhir 2021.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa UMKM berkontribusi besar terhadap PDB nasional dan menyerap sekitar 96,9 persen tenaga kerja. Sektor UMKM sempat turun tajam pada triwulan II tahun 2022, tetapi langsung bangkit pada triwulan berikutnya.
"Oleh karena itu pemerintah mendorong program khusus pemulihan ekonomi nasional (PEN)," katanya pada Webinar berjudul Kontribusi UMKM untuk Pemulihan Ekonomi Nasional-Kolaborasi Multi pihak dalam Pemberdayaan UMKM, akhir pekan lalu.
Webinar ini digelar oleh Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) yang bekerja sama dengan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melalui payung program Sampoerna Untuk Indonesia.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan setidaknya ada tiga tantangan yang dihadapi UMKM. Pertama, product knowledge di mana UMKM yakin produknya bagus sementara konsumen mungkin berpendapat berbeda.
Kedua, akses permodalan. Kehadiran sejumlah program bantuan akses pembiayaan dari pemerintah perlu terus disosialisasikan dan didorong lewat pendampingan.
Ketiga, meningkatkan pendampingan khususnya untuk akses pasar alias marketing. Pemerintah juga dapat menjadi off taker atau menjadi pembeli dengan catatan produk UMKM masuk dalam e-katalog lokal.