UMKM.WahanaNews.co | Task Force B20 untuk Perdagangan dan Investasi menekankan pentingnya rantai pasok global yang inklusif. Mata rantai pasok global yang inklusif akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tangguh dan kuat termasuk bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Ketika membuka sesi diskusi panel bertajuk “Membangun Ketahanan Rantai Pasok Nasional dan Regional untuk Mencegah Disrupsi Perdagangan” pada Konferensi Tingkat Tinggi B20 Indonesia di Bali, Minggu (13/11/2022), Task Force B20 untuk Perdagangan dan Investasi memberikan empat rekomendasi kepada para pemimpin dunia khususnya yang tergabung dalam Group of Twenty (G20).
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
Ketua Task Force B20 untuk Perdagangan dan Investasi Arif Rachmat mengatakan, membangun ketahanan investasi dan perdagangan global serta menjaga momentum pemulihan ekonomi menjadi semakin penting di tengah tantangan perlambatan ekonomi dunia.
“Pertama, kami merekomendasikan kepada para pemimpin G20 untuk mempromosikan investasi dan perdagangan global yang terbuka, adil, inklusif, dan efisien pasca pandemi Covid-19, melalui reformasi WTO,” kata Arif.
Arif menjelaskan, rekomendasi ini bertujuan memperkuat kerja sama global di bidang perdagangan dan investasi yang akan membantu negara-negara untuk pulih lebih cepat.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
“Untuk melakukannya, kepercayaan dan keyakinan harus dipulihkan dalam sistem perdagangan global. Hal ini dapat dilakukan dengan melanjutkan upaya reformasi sistem perdagangan multilateral atau WTO terutama fungsi penyelesaian sengketa,” katanya.
Kedua, Task Force meminta pemimpin G20 untuk memfasilitasi inovasi, digitalisasi, dan adopsi teknologi yang mendukung pembangunan internasional dan mitigasi krisis di masa depan.
Ketiga, rekomendasi bagi para pemimpin G20 untuk memperkuat dukungan terhadap inklusivitas dalam rantai pasok global.