Batik Tanjungbumi dan Produk makanan kering olahan hasil laut UMKM Pranspul merupakan produk unggulan di website marketplace Bakaoo.id
Dengan adanya Bakaoo.id, omzet pendapatan dari para UMKM pun meningkat secara signifikan dan membuat produk UMKM dikenal luas tidak hanya di wilayah kabupaten Bangkalan bahkan sampai luar negeri.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
Peningkatan permintaan barang ini juga memberikan dampak positif berganda yaitu terciptanya lapangan pekerjaan baru bagi para pemuda - pemudi sekitar yang ikut terlibat dalam pembuatan produk - produk batik dan juga makanan olahan.
Kedepan nya website marketplace ini akan dicoba untuk terintegrasi dengan website milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan juga portal UMKM Lokal binaan Kementerian BUMN.
Pengrajin batik Tanjungbumi Bangkalan, Hananah, mengakui adanya perbedaan setelah dibina PHE WMO. Sebelumnya, dia masih menawarkan dagangannya secara konvensional dengan cara menitipkan batik produksinya ke toko-toko di Surabaya, Sidoarjo, Pamekasan dan Sumenep.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
Sejak menjadi binaan PHE WMO, usaha batik Hananah semakin berkembang. Omzetnya naik berkali-kali lipat karena perluasan pasar.
Jika sebelumnya dalam sebulan bisa laku ratusan lembar, kini jumlah batiknya yang terjual semakin banyak dengan banderol harga mulai Rp200 ribu hingga Rp15 juta. Penjualan semakin maksimal dengan Bakaoo.id.
"Sebulan ratusan lembar, setelah dibina PHE WMO bisa lebih soalnya masih ngirim toko-toko langganan tetap offline dan Online," katanya.