Menurutnya, dengan pemberian dukungan yang tepat, Indonesia bisa meningkatkan literasi digital UMKM dari 20 persen menjadi 50 persen pada tahun 2024.
Langkah ini diperkirakan menghasilkan peningkatan ekonomi sebesar 38 miliar dollar AS, atau setara sekitar Rp 546,5 triliun.
Baca Juga:
UMKM Binaan PLN Jakarta Raya Tembus Korea, Raup Penjualan 3,25 Juta Won
"Sekaligus memperluas peluang ekonomi lainnya yang lebih besar," ujarnya.
Hasil riset itu menyebutkan, untuk mendorong digitalisasi UMKM Indonesia harus memfokuskan investasinya pada teknologi digital dan ekosistem pendukung (enabler).
UMKM juga membutuhkan dukungan dan bimbingan agar dapat mengatasi tantangan demi mencapai kesuksesan bersama e commerce, termasuk dalam segi adopsi teknologi, branding, modernisasi produk lokal, dan sertifikasi. Sementara itu, CEO & Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto mengungkapkan, penelitian tersebut menunjukkan bahwa 77 persen UMKM mempekerjakan komunitas lokal, dengan membuka antara satu sampai lima lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
Baca Juga:
UMKM Binaan PLN UID Jakarta Raya Ekspansi ke Korea Selatan, Produk Lokal Menembus Pasar Global
Efek pengganda ini membuktikan bahwa upaya pemberdayaan UMKM dengan teknologi digital akan membuka jalan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi Indonesia.
"Blibli berkomitmen untuk memainkan perannya dengan lebih aktif lagi, bermitra dengan perusahaan dan agensi yang profesional dan berpengalaman di seluruh Indonesia," ucap dia.[zbr]