UMKM.WahanaNews.co | Transformasi digital dinilai menjadi kunci bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk dapat meningkatkan kinerja bisnisnya.
Ini selaras dengan semakin meningkatnya jangkauan pasar pelaku UMKM.
Baca Juga:
Wamendag Roro Dorong Pemberdayaan UMKM dan Pelestarian Budaya Papua
Dalam riset bertajuk "Menciptakan Pertumbuhan Inklusif Melalui Digitalisasi UMKM di Indonesia" yang dibuat oleh Blibli dan Boston Consulting Group disebutkan, UMKM yang telah Go digital atau terhubung dengan platform digital, bisa menghasilkan pendapatan 1,1 kali lebih tinggi dari UMKM yang hanya eksis secara fisik.
"UMKM online juga 2,1kali lebih berpeluang untuk menjual barang di skala nasional, dan 4,6 kali lebih berpeluang untuk mengekspor barang ke luar negeri," ujar Managing Director Boston Consulting Group, Haikal Siregar, dalam risetnya, dikutip Jumat (19/8/2022).
Namun demikian, Haikal mengatakan, terlepas dari keunggulan tersebut, baru 20 persen UMKM Indonesia yang telah melek digital. Oleh karenanya, hal tersebut dinilai menjadi tantangan yang perlu dihadapi oleh berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah.
Baca Juga:
Dari Indonesia ke Mesir, Perjalanan Kopi Semarang Melintasi Benua
"Meskipun mayoritas pelaku UMKM merasa puas dengan tingkat dukungan dari pemerintah saat ini, masih ada harapan dari para pelaku untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut," kata dia.
Lebih lanjut Ia bilang, sejumlah negara tengah memaksimalkan potensi UMKM melalui dukungan transformasi digital untuk mendapatkan hasil berupa pertambahan nilai ekonomi.
Jepang misalnya, yang menargetkan peningkatan ekonomi sebesar 300 miliar dollar AS, dengan menggenjot digitalisasi UMKM dari 54 persen menjadi 84 persen pada 2024.