Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Hengky Hotma Parlindungan Manurung juga optimistis belanja kementeriannya terhadap produk UMKM bisa menembus angka 40 persen.
Bahkan, lanjut Hengky, pihaknya sudah mendorong hotel-hotel tidak lagi menyediakan kopi dan teh impor, melainkan kopi dan teh lokal.
Baca Juga:
Muara Enim Gelar Peringatan Hari Ibu Ke-97, Perempuan Berdaya dan Berkarya Menuju Indonesia Emas 2045
"Ada juga display-display di hotel-hotel yang menyajikan produk UMKM," kata Hengky.
Hengky pun berharap langkah di ajang ini tidak berhenti sampai di sini, melainkan terus berlanjut.
"Kita akan terus membangun enterpreneur untuk masuk rantai pasok industri pariwisata," kata Hengky.
Baca Juga:
Kolaborasi dan Penguatan Ekosistem Industri Kreatif, Kunci Kemajuan Modest Fashion
Era Emas UMKM Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM Cahyo R Muzhar menyebutkan, saat ini menjadi era emas bagi produk UMKM dalam mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
"Sudah ada Inpres Nomor 2/2022 yang berisi insentif pajak bagi UMKM, kemudahan pembiayaan, hingga fasilitas pemasaran dalam e-Katalog LKPP," kata Cahyo.
Cahyo mengakui, belanja Kemenkumham terhadap produk UMKM sudah melebihi dari sebesar 40 persen.