UMKM.WahanaNews.co | Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meluncurkan fitur kemitraan dalam sistem Online Single Submission (OSS) untuk memudahkan pelaku usaha besar bermitra dengan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah.
Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi Yuliot dalam acara Forum Kemitraan Investasi: Kemitraan Pelaku Usaha untuk Investasi Inklusif dan Berkelanjutan yang dipantau di Jakarta, Rabu (07/12/22), menjelaskan fitur tersebut bisa diakses melalui subdomain http://kemitraan.oss.go.id.
Baca Juga:
Usaha Mikro Kecil dan Menengah Memiliki Peran Penting dalam Pembangunan Ekonomi
“Untuk memudahkan pelaku usaha besar, PMDN (penanaman modal dalam negeri) dan PMA (penanaman modal asing) memilih UMKM di daerah, telah disempurnakan fitur layanan pada sistem OSS yang memungkinkan pelaku usaha besar melihat calon mitra UMKM di daerah dan sebaliknya, UMKM dapat melihat peluang usaha kemitraan pada sistem OSS,” katanya.
Yuliot menjelaskan pihaknya telah melakukan sosialisasi layanan kemitraan pada sistem OSS kepada masyarakat. Begitu pula telah dilakukan keandalan sekuriti sistem oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Layanan kemitraan diluncurkan Kementerian Investasi mengacu pada Peraturan Menteri Investasi/Kepala BKPM Nomor 1 Tahun 2022.
Baca Juga:
DPMPTSP Kendari Tingkatkan Penerbitan NIB UMKM Melalui Pendampingan yang Berkelanjutan
Kemitraan investasi juga merupakan amanah dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal yang telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2021.
“Sejak bulan Februari sampai dengan 5 Desember 2022 telah didapat komitmen kesepakatan kerja sama antara usaha besar PMDN dengan UMKM di daerah sebanyak 235 usaha besar dan 421 UMKM di daerah dengan nilai pekerjaan lebih kurang Rp4,46 triliun,” kata Yuliot.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam sambutannya secara virtual menjelaskan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedang baik ini tidak terlepas dari peran pengusaha. Namun, Bahlil mengingatkan pemerataan pertumbuhan harus terjadi.