"Harapan saya ke depan untuk kemajuan usaha budidaya TOGA. Untuk KWT Kesiman, semoga pasar dan permintaan produk olahan tanaman TOGA yang bekerja sama dengan UD Kesiman Jaya semakin meningkat dan terus bertambah, sehingga hasil panen kami bisa diserap semua," kata Dasmani.
Berbagai Produk Olahan Tanaman Obat Keluarga
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
Apa saja produk olahan TOGA yang dipasarkan? Salah satunya minuman instan yang diproduksi Karyani. Produk minuman instan telah dirintis Karyani sejak tahun 2000, ketika ia bergabung dengan KWT Kesiman.
Saat itu, kegiatan KWT Kesiman tidak hanya melakukan budidaya padi, melainkan juga berfokus pada kegiatan memanfaatkan hasil bumi daerah yang melimpah, seperti jahe, temulawak, kunyit, dan sebagainya. Hal ini menjadi salah satu hal yang membuat Karyani tertarik.
Salah satu program yang dianggapnya menarik adalah Bimbingan Teknologi (Bimtek) Pengolahan Hasil TOGA. Berawal dari pelatihan itu, Karyani memiliki ide membangun usaha olahan herbal instan serbuk dengan nama usaha Kesiman Jaya. Tujuannya, agar nama Dusun Kesiman lebih dikenal sebagai penghasil herbal.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
Dalam perjalanannya, sebagai mitra binaan SETC, UD Kesiman Jaya mendapatkan berbagai pelatihan seperti pembekalan manajemen usaha, pembukuan dan pemasaran, serta pameran dan pendampingan menghadapi pembeli dengan sistem kontrak. Selanjutnya, hasil dari pelatihan ini diimplementasikan dengan berbagai perubahan seperti perubahan pada kemasan produk maupun manajemen usaha.
Perkembangan yang terjadi pada UD Kesiman Jaya juga berdampak positif pada KWT Kesiman. Pendapatan para anggota KWT Kesiman mengalami peningkatan signifikan karena UD Kesiman Jaya membeli hampir 90 persen dari seluruh hasil panen KWT tersebut.
Sekilas tentang SETC