Bedanya, mereka menjual kaus dalam jumlah banyak. Mereka sepertinya sangat yakin kalau produk kaus bakal lebih diminati pengunjung.
"Pemilik toko ini memang sudah yakin kalau kaus yang bergambar tentang MotoGP Mandalika bakalan laris. Makanya, kita bawa kaus dalam jumlah banyak," ungkap Rani, salah seorang karyawan Koakao Lombok.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
Dugaan mereka tak meleset. Kaus bertema MotoGP Mandalika laris diserbu pembeli. Menariknya lagi, di stan UMKM dari KemenkopUKM juga ada booth khusus yang menjual kaus yaitu Rob1 Sport Racing. UMKM dari Bandung, Jawa Barat ini juga menjual tas, topi dan jaket, tapi yang ramai diserbu pembeli adalah kaus bertema MotoGP.
"Di sini memang ada booth yang khusus jual kaus balap motor, dan mereka ramai banget yang beli. Tapi tetap aja di tempat kita juga banyak yang beli kaus," kata Rani.
Dari segi harga juga tidak terlalu berbeda. Ada yang seharga Rp50 ribu dan paling mahal sekitar Rp120 ribu. "Biasanya yang ukurannya besar harganya sedikit lebih mahal, tapi peminatnya tetap banyak," sambungnya.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
Selain kaus, syal khas Lombok juga cukup laris. Banyak penonton di Sirkuit Mandalika memakai syal panjang berwarna hitam.
"Kita jual kain songket dan tenun tapi yang laris syal warna hitam dan merah ini yang paling laris," kata Heri, salah seorang pemilik Adel Songket.
"Ini harganya memang paling murah dan praktis dipakai, bisa dipakai di acara apa saja. Kalau songket dan tenun harganya sekitar 500 ribu dan di atas 1 juta rupiah, kalau syal ini kita jual sekitar Rp100 ribu," tambahnya.[zbr]