UMKM.WahanaNews.co | Di tengah ancaman krisis global, baik krisis pangan dan energi, Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI) memperluas transformasi digital segala lini usaha sektor koperasi, UMKM dan kewirausahaan. Setidaknya diperlukan peningkatan infrastruktur digital dan akselerasi legalitas UMKM.
Ketua Komite Tetap Kewirausahaan Kadin Indonesia, Sharmila Yahya mengatakan peningkatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan skill digital dan mendorong UMKM inklusif hingga memperkuat kolaborasi kementerian dan lembaga pemerintah dalam perluasan pasar ekspor berbasis digital.
Baca Juga:
OJK Lampung Catat Penyaluran Kredit UMKM Kuartal III-2024 Meningkat 14,42%
"Saat ini jumlah UMKM yang masuk ke pasar digital sudah sebesar 20,2 juta UMKM atau 30 persen total UMKM di tanah air. Per Agustus 2022, sebanyak 20,24 juta UMKM telah masuk ekosistem digitalisasi dengan memperluas kolaborasi 41 stakeholder. Targetnya 2023 hingga 2024, sebanyak 30 juta UMKM Onboarding di pasar digital,” ujarnya, Minggu (18/12/2022).
Menurutnya target menciptakan ekosistem digital sesuai dengan komitmen Kementerian Koperasi dan UKM serta peran aktif dari Kadin Indonesia bidang Kewirausahaan nasional.
Ada tujuh aspek prioritas transformasi digital, yakni meliputi digitalisasi pasar, digitalisasi pengetahuan kualitas, digitalisasi keuangan dan pembiayaan, digitalisasi manajemen, kapasitas produksi hingga digitalisasi distribusi.
Baca Juga:
Erick Thohir Dorong Pengembangan UMKM, Anak-Cucu BUMN Dilarang Ikut Tender di Bawah Rp 15 M!
"Hal ini, menjadi kunci dalam upaya memperluas ekosistem digitalisasi dengan mengejar potensi ekonomi digital yang mencapai Rp 5.400 triliun hingga 2030. Pelaku UMKM, Koperasi dan Kewirausahaan harus mampu berkontribusi signifikan terhadap kebangkitan perekonomian masyarakat,” ucapnya.
Instrumen penggeraknya, Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI) bersama Sahabat Usaha Rakyat (SAHARA) langsung mewujudkannya dengan aksi nyata Gebyar 100.000 Warung Posko Pangan, yang dikelola oleh perempuan Indonesia secara modern Go Digital.
Adapun upaya ini sebagai langkah konkrit kesepakatan Deklarasi Bali dalam B20 Summit negara G20 tahun 2022, yang mendukung peran aktif perempuan terlibat langsung dalam sektor bisnis dan usaha secara global.