WahanaNews.co | Senin (17/1/2022), Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar diundang PDIP sebagai pembicara dalam dialog 'Kopi Tanah Air' di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Dalam acara tersebut, Erick mengatakan Presiden Jokowi ingin seluruh program di kementerian dan lembaga didorong untuk menyasar langsung pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
Terlebih, kata dia, saat ini Indonesia masih menangani pandemi Covid-19, sehingga memang terjadi kesenjangan. Salah satu sumber daya yang dapat diolah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat yakni kopi.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Karena itu, sesuai dengan arahan Pak Presiden, kami semua para pembantu Presiden harus memastikan yang namanya keseimbangan ekonomi dan bila perlu juga diintervensi," kata Erick di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (17/1).
Erick menyatakan Kementerian BUMN dengan perusahaan di bawahnya memiliki kekuatan ekonomi sepertiga Indonesia. Dengan begitu, Ketua TKN Jokowi pada Pilpres 2019 itu memandang BUMN tentu punya tanggung jawab untuk mencari solusi bagi kesejahteraan petani kopi.
"Karena harga kopi dunia sedang naik, tetapi harus dipastikan jangan kenaikan harga kopi ini justru menaikkan yang namanya penjual di tengah, tidak langsung kepada petani," jelas Erick.
Dalam kesempatan yang sama, Teten Masduki mengatakan sebanyak 99,6 persen pelaku UKM berada di sektor mikro. Teten memandang pihaknya perlu bersinergi dengan PDIP untuk meningkatkan para pelaku UKM itu.
"Selama pandemi, saya kira yang menjadi penyelamat ekonomi nasional itu adalah UMKM. Bukan kali ini saja ketika pandemi, tetapi juga pada krisis 1998 dan 2003," kata Teten.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Ia menyatakan Jokowi telah berpesan untuk memperkuat pondasi ekosistem UMKM Indonesia. Kemudian, mendorong UMKM untuk berkembang.
"Kami ada sinergi dengan PDIP, menyangkut soal pembangunan pangan. Karena saya tahu, dengan Trisaktinya itu sangat kuat PDIP, untuk mendukung kedaulatan pangan. Kita masih banyak pangan yang kita impor, tetapi juga banyak yang bisa kita mengupayakan untuk pada subsidi impor. Oleh karena itu, kami sekarang memperkuat koperasi di sektor pangan, termasuk baik yang institusi impor maupun yang punya orientasi ekspor," kata Teten.
Teten melanjutkan, kopi termasuk sumber daya yang punya potensi ekspor yang sangat besar. Teten menganggap dunia telah mengenal Indonesia sebagai planet kopi. "Ini salah satu keunggulan domestik yang kita bisa perkuat," kata Teten.
Sementara itu, Siti Nurbaya menambahkan, Jokowi memiliki program kemasyarakatan yang menginginkan proses ekonomi Indonesia berdikari. Di Kementerian LHK, ada program Perhutanan Sosial yang juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak demi menunjang aspek ekonomi masyarakat.
"Dibutuhkan kemudian untuk ekonomi kemasyarakatan ini adalah akses kelola kawasan, harus ada lahannya. Tetapi itu saja enggak cukup, harus ada kesempatan berusahanya. Maka sangat relevan ada Menteri BUMN dan Menteri UKM, hari ini saya diundang untuk berdiskusi tentang hal tersebut," jelas Siti.
Dengan adanya kerja sama lintas pihak, maka program ekonomi kemasyarakatan bisa ditingkatkan. Di samping itu, Siti menginginkan pertumbuhan ekonomi tetap seimbang dengan kelestarian alam.
"Jadi tetap membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi domestik, tetapi sekaligus namanya argoforestry kopi ya, juga artinya menjaga kelestarian, karena keduanya ini harus seimbang," tegas Siti.
Lebih lanjut, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya punya tanggung jawab mengawal pemerintahan. Dia mengharapkan dialog tiga menteri ini bersama dengan pelaku UMKM dan petani bisa menghasilkan formulasi untuk meningkatkan sektor kopi dari hulu hingga hilir. PDIP akan menggelar festival kopi pada 11-13 Maret 2022.
"Akan diadakan Festival Kopi Tanah Air selama tiga hari dan nanti kita rasakan bahwa di balik kopi yang pahit itu tersembunyi kekuatan ekonomi yang luar biasa," kata Hasto.
[kaf]