UMKM.WahanaNews.co | Pemprov Kalteng mengikuti Pameran Bali ITTAF (Investment, Trade, Tourism, Agriculture, and Fishing) 2022. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mempromosikan produk unggulan khas Kalimantan Tengah di level nasional dan internasional.
Adapun kegiatan ini diikuti oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalteng bersama Dekranasda Kalteng. Pameran berlangsung di Mall Level 21 Denpasar, Bali pada tanggal 10 hingga 13 November 2022.
Baca Juga:
Kadin: UMKM Jadi Fokus Perekonomian Indonesia Tahun Depan
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalteng Aster Bonawaty mengungkap pihaknya membawa empat pelaku usaha Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kalteng mempromosikan aneka produk unggulan. Mulai dari anyaman rotan, teh bajakah, gaharu, batik khas Kalteng, perhiasan dari lilis lamiang, serta produk unggulan lainnya.
Ona mengungkap dalam Pameran Bali ITTAF 2022, stan Pemprov Kalteng yang diwakili oleh Disdagperin memperoleh penghargaan terbaik I.
"Alhamdullilah, Disdagperin Provinsi Kalteng dianugerahi penghargaan stan terbaik I pada Pameran Bali ITTAF 2022. Penghargaan ini merupakan penghargaan yang ke-3 kalinya yang diterima Pemprov Kalteng melalui Disdagperin bersama Dekranasda Provinsi Kalteng yang mana pada Pameran ITTAF di Yogyakarta bulan November 2020 memperolah stan terbaik II dan MTQ Nasional Kalsel Expo bulan Oktober 2022 stan terbaik II," ungkap Ona dalam keterangan tertulis, Rabu (16/11/2022).
Baca Juga:
Pemerintah akan Hentikan BLT UMKM Tahun 2023
Ia menjelaskan keikutsertaan pihaknya pada pameran ini merupakan bentuk promosi dan pemasaran produk-produk IKM Kalteng dengan standar dan kualitas yang tidak kalah bersaing dengan produk-produk IKM dari Provinsi lain. Ia pun berharap hal ini memberi manfaat bagi IKM Kalteng agar produk yang dihasilkan semakin inovatif dan berdaya saing.
Lebih lanjut, Ona menyebut Pemprov Kalteng tengah giat-giatnya mempromosikan produk-produk IKM ke luar daerah Kalteng. Ia menegaskan upaya ini tak hanya menjadi ajang promosi produk, tapi juga memantik pemulihan ekonomi dari para pelaku usaha kerajinan lokal di saat pandemi COVID-19 belum berakhir serta adanya inflasi.
Adapun pameran ini diikuti oleh 15 peserta dari beberapa provinsi, kabupaten, dan kota di Indonesia. Menurut Ona, pameran ini sangat membantu promosi produk unggulan daerah. Terbukti dengan banyaknya pengunjung yang mengunjungi stan peserta pameran.