UMKM.WahanaNews.co | Indonesia menjadi tuan rumah pada acara Presidensi G20 yang akan diselenggarakan di Bali. Salah satu rangkaian dari acaranya adalah forum Business 20 (B20).
Pada acara yang menjadi tempat berkumpulnya berbagai pelaku usaha global ini, isu yang fokus dibahas adalah UMKM. Diharapkan UMKM bisa menjadi penggerak ekonomi dalam rantai nilai global (global value chain).
Baca Juga:
Ratusan Warga dan Pegawai Kota Yogyakarta Lakukan Aksi Donor Darah Bersama
Chair Trade & Investment Task Force B20 Arif Rachmat, mengatakan pada acara B20 ini membahas empat rekomendasi kebijakan yang akan disampaikan dalam KTT G20, yakni free trade, digital economy, inclusivity, dan green economy.
"Salah satu legacy program yang digagas adalah kemitraan dengan UMKM melalui skema Inclusive Closed Loop dengan menjadikan UMKM sebagai fokus utama dalam menggerakkan ekonomi, bukan hanya di Indonesia tapi juga secara global, yang akan didukung oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari komunitas bisnis, institusi keuangan, hingga akademisi," lanjut Arif.
Selain itu, kolaborasi antara pemerintah dengan pihak swasta juga merupakan kunci utama dalam pemulihan ekonomi. Co-Chair Trade & Investment Task Force B20, Dr. Juan José Daboub, menekankan perlunya pelibatan komunitas bisnis, seperti pada B20 melalui gugus tugas yang dibentuk, agar suara swasta didengar demi terwujudnya kebijakan yang lebih baik, misalnya untuk sektor perdagangan dan investasi.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Yogyakarta Gelar Aksi Donor Darah Peringati HKN ke-60
"Forum ini mendukung target Presidensi G20 Indonesia terkait peran nyata pelaku bisnis untuk mendorong transformasi digital, serta memperluas akses UMKM agar dapat bersaing dan menjadi bagian dari rantai pasok global melalui skema Inclusive Closed Loop," ujar Dr. Daboub.
Dr. Daboub yang juga merupakan anggota direksi Philip Morris International (PMI) menyebutkan peran serta berbagai pihak termasuk korporasi telah membantu perkembangan bisnis dan meningkatkan daya saing UMKM.
Ia mengambil contoh program Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) yang diinisiasi oleh afiliasi PMI di Indonesia, PT HM Sampoerna Tbk.
Melalui SETC, ia mengatakan Sampoerna mendukung upaya pemerintah mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui komitmen berkelanjutan dalam memberdayakan dan mengembangkan kapabilitas UMKM.
Dalam perjalanannya selama 15 tahun, SETC telah mendukung peningkatan keterampilan usaha bagi lebih dari 60.000 peserta pelatihan dari seluruh penjuru Indonesia.
"Melalui forum B20, kami turut berkontribusi, baik dalam memberi saran maupun berbagi pengalaman mengenai upaya nyata dalam mendukung UMKM agar lebih berdaya saing dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Kolaborasi antara pelaku usaha dan UMKM juga membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah, yaitu berupa kebijakan dan program yang inklusif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, tanpa terkecuali," tutup Dr. Daboub.[zbr]