UMKM.WahanaNews.co | Ibu-ibu bersatu tak bisa dikalahkan. Pernah dengar kata-kata ini? Nah, kisah para ibu yang berprofesi sebagai petani di Dusun Kesiman, Desa Sukoreno, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur membuktikannya.
Mereka bergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Kesiman dan berhasil mengembangkan usaha dari tanaman obat keluarga (TOGA). Kini, olahan TOGA ini telah hadir dari berbagai ragam produk.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
KWT Kesiman bekerja sama dengan UD Kesiman Jaya yang menyerap produknya. UD Kesiman Jaya merupakan salah satu mitra binaan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) sejak tahun 2008. Belasan tahun menjadi mitra binaan SETC, UD Kesiman Jaya terus berkembang melalui pelatihan dan pendampingan usaha yang diberikan SETC.
KWT Kesiman memiliki luas lahan sekitar 150 hektar. Sepertiga dari luasan itu dimanfaatkan untuk budidaya TOGA. Untuk menjaga nilai ekonominya, hasil budidaya yang melimpah harus ditangani dengan tepat.
Menurut salah satu anggota KWT Kesiman, Saudah, sebelum bermitra dengan UD Kesiman Jaya, penyerapan hasil panen tanaman TOGA miliknya saat panen raya sangat rendah. Selain itu, pengepul sering kali menawar harga hasil panen di bawah standar.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
Hal ini tentu merugikan petani. Kondisi ini sering membuat petani memilih tidak memanen tanamannya dan membiarkannya membusuk di ladang.
"Adanya UD Kesiman Jaya bekerja sama dengan KWT Kesiman membuat hasil panen kami dapat terserap cukup banyak dengan harga yang bagus, di atas harga pengepul," ujar Saudah dalam keterangan tertulis.
Hal yang sama diungkapkan anggota lainnya, Dasmani. Ia berharap, budidaya TOGA semakin maju dan produk KWT Kesiman dapat meningkat di pasaran.