Wahanatani.com | Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuono, mengatakan upah buruh tani di Desember 2021 secara nominal Rp 57.081 per hari.
Upah buruh tani pada Desember 2021 secara nominal hanya mengalami peningkatan 0,17% pada Desember 2021 dibanding bulan sebelumnya.
Baca Juga:
Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka di Jakarta Sebesar 0,32 Persen
"Upah buruh tertinggi itu di Kalimantan Utara secara nominal Rp 74.027 terendah di Yogyakarta Rp 31.975 per hari," kata Margo saat konferensi pers, Senin (17/1/2022) lalu.
Secara secara riil nilai tukar petani turun 0,65% pada Desember 2021. Margo menjelaskan Indeks konsumsi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan petani terjadi inflasi sebesar 0,83%, sehingga upah riil buruh tani itu Desember ini turun.
"Jadi nominal naik, tapi karena konsumsi rumah tangga ada inflasi 0,83% maka upah buruh per hari secara riil turun 0,65%." Jelasnya.
Baca Juga:
Nilai Ekspor Aceh Hingga Triwulan III-2024 Capai 486,1 Juta Dolar AS
Sementara upah buruh bangunan, tercatat sebesar Rp 91.335 per hari hanya naik 0,01%. Secara upah riil turun 0,56% atau menjadi Rp 84.827 per hari karena ada peningkatan inflasi konsumsi rumah tangga.
Selain itu BPS juga merilis angka kemiskinan di Indonesia per September 2021 mencapai 26,50 juta orang atau 9,71% dari total populasi. Realisasi ini turun 1,04% terharap Maret 2021 dan turun 1,05 juta orang terhadap September 2020.
"Kalo dilihat trennya semakin bagus karena menurun dari Maret. Tapi dibandingkan sebelum pandemic maka angkanya lebih tinggi," jelasnya.
Sementara itu, Ekonom Senior Core Indonesia Dwi Andreas Santosa mengatakan, ada tren peningkatan upah buruh tani.
"(Upah buruh tani) semakin meningkat karena sekarang kesulitan mencari (buruh tani). Ada kecenderungan naik tapi belum tahu berapa, BPS biasanya ada datanya," kata Dwi Andreas dilansir dari CNBC Indonesia, Senin (17/1/2022). [tum]