Wahanatani.com | Imam Mohraji, petani di Kecamatan Pakem, Kabupaten Bondowoso putus asa disebabkan langkanya pupuk subsidi pemerintah.
Selain sulit, harganya juga mahal, sehingga beralih pada pupuk kandang.
Baca Juga:
Polda Kalsel Berhasil Selamatkan 463.299 Petani dari Peredaran Pupuk Ilegal
Menurut Imam, sulit menjadi petani di Bondowoso.
Musim tanam kerap berubah menjadi petaka saat benih sudah terlanjur ditabur, namun pupuk bersubsidi belum tersedia.
Pria yang juga Kepala Dusun (Kasun) Pakualas Desa Andungsari ini terpaksa menggunakan pupuk kandang dari kotoran hewan untuk memenuhi kebutuhan pupuk tanamannya.
Baca Juga:
Kekeringan Ancam Panen Padi di Labura, Petani Terancam Rugi
"Sejak 2021 saya sudah beralih ke pupuk kandang, karena pupuk itu sulit atau langka didapat dan harganya pun di kios juga mahal," kata petani asal Dusun Paku Alas, Desa Andungsari, Kecamatan Pakem ini pada media, Kamis (11/8/2022).
Kepada pemilik kandang ternak, Imam memberi Rp 50 ribu sebagai pengganti lelah yang menimbun kotoran hewan peliharaannya untuk dijadikan pupuk.
Imam juga mengungkapkan, selama tahun 2021 sampai tahun 2022 tidak pernah menebus pupuk bersubsidi dari pemerintah.