WahanaNews-Tani | Tingginya kebutuhan pupuk bersubsidi di Kabupaten Probolinggo membuat stoknya makin menipis dan sejauh ini belum ada tambahan kuota.
Staf Fungsional Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, Suparlan mengatakan, kini pihaknya hanya fokus memantau dua pupuk bersubsidi. Meliputi pupuk Urea dan NPK. “Pemerintah telah memberlakukan pupuk bersubsidi hanya untuk jenis Urea dan NPK. Ini kami pantau terus,” katanya.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Realisasi dua jenis pupuk ini benar-benar diperhatikan. Tak heran, jika setiap bulan selalu dilakukan evaluasi agar stoknya tercukupi hingga akhir tahun.
Namun, karena tingginya permintaan, membuat stoknya semakin minim. Dari data Dinas Pertanian, sampai September, penyaluran cukup banyak.
Dari alokasi pupuk Urea 39.010 ton, sudah tersalurkan 27.114,86 ton atau tersisa 11.895,14 ton. Jika dipersentase, penyalurannya sudah mencapai 69,51 persen atau tersisa 30,49 persen.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
Sedangkan, pupuk NPK dari jatah 21.501 ton, yang sudah tersalurkan mencapai 16.526,51 ton atau tersisa 4.974,49 ton.
Jika dipersentase, penyalurannya sudah mencapai 76,86 persen atau tersisa 23,14 persen. Stok ini dipastikan akan terus berkurang dan berpotensi habis sebelum tutup tahun.
Disinggung terkait penambahan stok pupuk bersubsidi, Suparlan mengatakan, sebenarnya realokasi telah dilakukan beberapa bulan lalu. Pihaknya mendapatkan tambahan, namun karena masuk masa tanam, kebutuhan pupuk juga meningkat.
“Untuk tambahan pupuk bersubsidi kami belum mendapatkan informasi. Beberapa waktu lalu sudah ada tambahan, itu pun sudah didistribusikan,” ujarnya.(jef)