Wahanatani.com | Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), yang dirilis Bank Indonesia, dikutip Senin (18/4/2022) menyebutkan kinerja kegiatan usaha mengalami peningkatan tecermin dari nilai saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 8,71 persen, naik dari kuartal IV/2021 yakni 7,10 persen.
Sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan menjadi kontributor pendorong peningkatan kinerja kegiatan usaha pada kuartal I/2022.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Peningkatan kinerja kegiatan usaha pada kuartal I/2022 itu didorong oleh Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan dengan SBT 2,40 persen, naik dibandingkan capaian pada kuartal I/2021 yang mencapai 0,96 persen.
Selaras dengan hal tersebut, Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Rudi As Aturridha mengatakan bahwa menurut hasil riset Tim Ekonomi Bank Mandiri, pertanian menjadi salah satu sektor yang mengalami pemulihan lebih cepat pada tahun ini.
“Sektor-sektor yang telah mencatatkan pemulihan lebih cepat seperti pertanian, industri pengolahan, pertambangan bijih logam dan perdagangan. Termasuk beberapa sektor prospektif jangka menengah dan panjang antara lain, telekomunikasi [infrastruktur dan jasa telekomunikasi], utilities [air, gas dan listrik], serta jasa kesehatan,” ujarnya baru-baru ini.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Emiten bank dengan kode saham BMRI mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp830,97 triliun secara bank only hingga Februari 2022. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 10,33 persen dibandingkan periode yang tahun lalu.
Sejalan dengan itu, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri telah mencapai 10,34 persen secara tahunan (year-on year/yoy) menjadi sebesar Rp1.003,8 triliun secara bank only.
Rudi menuturkan dari sisi ekspansi kredit, BMRI akan melakukan penajaman bisnis dengan peran teknologi di depan melalui integrasi ekosistem bisnis korporasi atau wholesale dan ritel.