WahanaNews-Tani | Kementerian Pertanian (Kementan) mulai menerapkan program pertanian digital dengan teknologi Screen house atau Smart Green House (SGH).
Program ini sebagai bagian dari upaya mendorong digitalisasi pertanian dengan tujuan akhir tentu untuk meningkatkan produksi tani.
Baca Juga:
PBB Memanas, Trump Ultimatum Rusia dan Ukraina Hentikan Perang dalam Waktu Dekat
Pertanian dengan SGH ini menerapkan teknologi digital untuk pengembangan pertanian. Berkat teknologi ini, petani dilindungi dari ancaman gagal panen akibat cuaca yang berubah-ubah. Selain itu, penggunaan pupuk dan air akan semakin terukur.
“Pembangunan pertanian tidak harus merusak alam, tapi dengan pengembangan sains dan teknologi, serta pemanfaatan green house yang dapat menyesuaikan dengan kondisi alam,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Pengembangan SGH pada gilirannya akan menghadirkan pertanian smart farming. Nantinya, petani tidak perlu lagi ke lahan pertanian untuk mengontrol tanaman.
Baca Juga:
Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Pelajar SD-SMA Dimulai Pekan Depan, Ini Jenis Layanannya
Kendali perkembangan tanaman pertanian dilakukan melalui smartphone berbasis Android dan laptop yang terhubung internet.
Di dalam struktur rangkaian sistem SGH juga dipasang sejumlah sensor untuk memantau suhu, penggunaan air, dan kebutuhan cahaya. Semuanya diatur melalui sensor yang terhubung ke smartphone maupun laptop.
SGH menjadi salah satu jawaban atas kebutuhan akan pertanian modern yang dicirikan dengan penerapan teknologi dan inovasi. Pertanian modern ini berupa pengembangan dan penciptaan inovasi antisipatif yang berpandangan masa depan.