Wahanatani.com | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat berupaya melakukan pemulihan laju pertumbuhan ekonomi (LPE) imbas pandemi COVID-19 melalui sektor pertanian.
"Saya sudah instruksikan kepada dinas-dinas terkait (pertanian) agar tak luput dan terus menggenjot perekonomian kita," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin di Cibinong, Bogor, Jumat, melansir dari Antara.
Baca Juga:
Ade Yasin Divonis 4 Tahun Penjara & Denda Rp100 Juta
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu berharap lebih pada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun), salah satunya dalam hal penjualan tanaman hias yang malah mengalami lonjakan saat pandemi.
Ia mencatat, hasil ekspor tanaman hias ke berbagai negara dari Kabupaten Bogor bisa menghasilkan devisa Rp 700 juta per hari.
"Terdapat 622 petani eksportir dari Kabupaten Bogor tergabung dalam 52 perusahaan yang mengeluarkan phythosanitary atau ijin ekspor, dengan rata-rata devisa negara Rp500 juta hingga Rp700 juta per hari," kata Ade Yasin.
Baca Juga:
Ade Yasin Menangis saat Jalani Sidang Vonis Dugaan Suap di Pengadilan Tipikor Bandung
Kemudian, capaian lainnya di bidang pertanian yaitu produksi kopi robusta yang bisa menembus angka 4.151 ton dan jenis arabika sebanyak 473 ton selama tahun 2021.
Khusus jenis robusta, angka produksinya selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Di tahun 2019, para petani kopi berhasil memproduksi biji robusta sebanyak 3.667 ton, dan selama tahun 2020 mencapai 4.004 ton.
Padahal, target produksi kopi robusta di Kabupaten Bogor telah diproyeksikan hingga tahun 2023, yaitu hanya sebanyak 3.726 ton dalam setahun.