Wahanatani.com | Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan bakal berkolaborasi secara intens dalam membangun pangan nasional.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat mendatangi Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) di ruang kerja Gedung Kementan, di Jakarta Selatan (Jaksel), Senin (20/6/2022).
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
Menurut Mendag yang akrab disapa Zulhas itu, Kemendag dan Kementan harus berada di garda depan dalam melakukan perlindungan terhadap petani dan pedagang kecil.
"Tidak boleh ada gap atau celah pemisah antara kementerian. Kami sudah biasa telepon-telepon dan sudah beres," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (21/6/2022).
Zulhas mengaku kolaborasi yang akan dibangun Kementan dan Kemendag nantinya, antara lain menjaga petani agar tidak merugi.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Minta Kementan Libatkan Unsur Masyarakat Sesudah Ubah Lahan Pertanian Jadi Sumber Listrik untuk 52 PLTU
Salah satu upaya tersebut diwujudkan dengan membuat perlindungan atau semacam aturan agar Indonesia mampu menahan laju impor pada komoditas bawang putih, gula pasir, dan kedelai.
"Saya dengar dari Pak Menteri SYL itu beras lebih, jagung lebih. Nah, ini bisa kami sinkronkan, kolaborasi kerja sama agar jangan sampai petani-petani mati karena impor yang lebih dan tidak ada aturan," kata Zulhas.
Utamanya, lanjut dia, impor bahan pangan yang tidak perlu, seperti bawang merah dan cabai. Maka dari itu, diperlukan adanya perlindungan kepada petani-petani di Indonesia.