Wahanatani.com | Ekspor komoditas pertanian dari Kalimantan Selatan naik hingga 177 persen selama 2021 mencapai Rp 10,5 triliun selama 2021 dibanding 2020 sebesar Rp 3,8 triliun.
Hal itu disampaikan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor di Banjarmasin Jumat saat melepas ekspor komoditas hasil perkebunan sebanyak 13,33 ribu ton dengan nilai Rp 180,6 miliar di pelabuhan peti kemas Trisakti Banjarmasin.
Baca Juga:
Petani Madura Gencar Budi Daya Porang Untuk Ekspor
Gubernur pada acara pelepasan ekspor serentak di 34 pintu ekspor di Indonesia mengatakan, ekspor komoditas pertanian Kalsel, setiap tahunnya mengalami peningkatan cukup signifikan. Peningkatan ekspor tersebut, dipengaruhi bertambahnya komoditas ekspor dan negara tujuan ekspor.
Beberapa negara tujuan ekspor komoditas pertanian Kalsel diantaranya China, Vietnam, Saudi Arabia, Rusia, India, Taiwan dan Jepan.
"Meningkatnya ekspor ini, merupakan hasil kinerja luar biasa yang sangat dinantikan bersama," katanya.
Baca Juga:
Libas Hama dan Penyakit, Kementan Galakkan Penggunaan Pestisida Nabati
Wagub Kalsel Bersyukur Kemajuan Pembangunan Pertanian Tapin Alhamdulillah, Tiga Daerah di Kalsel tanpa Pasien Covid-19 Aparat Bersatu Hadapi Fenomena Pergerakan Tanah di Kalsel
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin, Nur Hartanto mengatakan, duna meningkatkan kembali nilai ekspor komoditas pertanian di tahun 2022, Balai karantina pertanian Banjarmasin, terus tumbuhnya komoditas baru ekspor baru.
Beberapa komoditas perkebunan, yang kini secara rutin dikirim ke beberapa antara lain, porang sarang burung walet dan tanaman hias.
"Khusus porang ini sudah mulai ekspor dan tahun depan kita dorong agar terus meningkat, sedangkan untuk sarang burung walet selama ini ekspornya masih melalui Jawa," katanya.
Ke depan, Balai Karantina Banjarmasin akan mengupayakan agar ekspor sarang burung walet dapat dilakukan langsung dari Kalsel, tidak seperti sebelumnya harus melalui Surabaya terlebih dahulu.
Selain mendorong tumbuhnya komoditas ekspor baru, Balai Karantina juga terus melakukan pembinaan terhadap calon eksportir. [tum]