WahanaNews-Tani | Agar dapat meningkatkan kesejahteraan petani, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengatakan, petani perlu bergerak di sektor hilir atau pengolahan pascapanen, bukan hanya di sektor hulu belaka.
“Karena justru di sisi inilah (pengolahan pascapanen) keuntungan terbesar akan diperoleh,” kata Moeldoko pada Jambore Petani Milenial Aceh, Langsa, Aceh, Rabu, sebagaimana siaran pers Kantor Staf Presiden diterima di Jakarta, Rabu (21/12).
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Moeldoko mengatakan, profesi petani harus menjadi pekerjaan yang menjanjikan dan menyejahterakan agar dapat memikat generasi muda.
Menurut dia, saat ini sebanyak 71 persen dari total petani berusia di atas 45 tahun, sedangkan yang di bawah 45 tahun hanya 29 persen.
Padahal, kata dia, sektor pertanian sangat penting dalam membangun kemandirian pangan Indonesia.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
“Terlebih saat ini, global sedang dihadapkan pada ancaman krisis pangan di mana sudah ada 190 juta lebih jiwa di beberapa negara di dunia mengalami kekurangan pangan,” ujarnya.
Moeldoko menilai saat ini banyak anak muda yang memiliki potensi dan inovasi terutama di bidang teknologi informasi. Hal itu bisa menjadi modal besar untuk membangun dan menguatkan sektor pertanian.
Ia mengajak pemerintah daerah dan seluruh masyarakat mendukung penuh upaya yang dibangun anak-anak muda di sektor pertanian.
“Kalau di ilmu kemiliteran, bagaimana mengelola potensi menjadi kekuatan. Sebagian dari kita hanya melihat, ‘oh ini potensi, potensi, potensi’, tapi tidak mampu mengelola menjadi sebuah kekuatan,” kata dia.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Langsa Said Mahdum Majid berharap kegiatan Jambore Petani Milenial Aceh dapat menjadi momentum untuk mengingatkan kembali peran penting dan strategis petani dalam pembangunan nasional.
Selain itu, kegiatan tersebut dapat menjadi pemicu untuk meningkatkan antusiasme generasi muda dalam menggeluti sektor pertanian dengan menjadi petani yang maju dan modern.
“Dengan kesinambungan generasi petani dan kemajuan iptek di bidang pertanian, insyaallah kita akan mampu mewujudkan negara yang kuat dan berdaulat atas pangannya sendiri,” kata Said Mahdum.
Jambore Petani Milenial Aceh dihadiri 2.000 petani dan masyarakat kota Langsa yang bertujuan untuk meningkatkan gairah bertani, terutama bagi generasi muda.
Dalam kesempatan itu, Moeldoko melakukan penanaman padi bersama forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) dan menyerahkan bantuan bibit tanaman cabai rawit dan tomat.(jef)