WahanaNews-Tani | Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Suharso Monoarfa menyampaikan tiga rekomendasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2023 kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Usulan itu disampaikan dalam acara Penyerahan KUR Klaster dan Penyaluran Dana melalui Lembaga Penyalur Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM), di Istana Negara, Senin (19/12/2022).
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Usulan pertama yaitu pemberlakukan target penyaluran KUR untuk sektor produksi sebesar 0 persen pada 2023. Sebelumnya target ini hilang pada 2021 dan 2022 akibat adanya pandemi Covid-19.
"Kedua, tambahan subsidi bunga KUR yang diberlakukan hingga akhir tahun 2022 perlu dilanjutkan khusus untuk sektor produksi, terutama pertanian," katanya dikutip dari Instagram @suharsomonoarfa, Selasa (20/12/2022).
Usulan ketiga, lanjut dia, suku bunga untuk KUR sektor produksi, terutama pertanian, menjadi sebesar 3 persen, sedangkan KUR untuk sektor lainnya kembali menjadi 6 persen.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
Ia berharap ketiga usulan KUR tersebut diharapkan bisa meringankan beban para petani sehingga bisa memperkuat produksi.
Sementara itu, target penyaluran KUR pada 2023 sebesar Rp 470 triliun. Upaya peningkatan penyalurah KUR dilakukan dengan melibatkan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara.
Kementerian Koperasi dan UKM berperan dalam fasilitasi pendampingan bagi usaha mikro dan fasilitasi pembiayaan KUR klaster bagi usaha mikro.
Kemenko Perekonomian berperan dalam penyusunan rekomendasi kebijakan penyaluran KUR. Sementara Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA-BUN) berperan dalam subsidi Imbal Jasa Penjaminan KUR dan subsidi bunga KUR.
Penyaluran dana bergulir melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB KUMKM) pada periode tahun 2022 mencapai Rp 1,39 triliun yang disalurkan kepada 161 mitra.
Adapun penyaluran dana bergulir terbesar tahun 2022 di Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 415 miliar disalurkan kepada 44 mitra, di Sulawesi Selatan penyaluran mencapai Rp 171 miliar yang disalurkan kepada 5 mitra.
Di Jawa Barat, penyaluran mencapai Rp 161 miliar yang disalurkan kepada 26 mitra. Di Jawa Timur, penyaluran dana mencapai Rp 149 miliar dan disalurkan kepada 24 mitra. Di Provinsi DKI Jakarta, penyaluran dana mencapai Rp 109 miliar yang disalurkan kepada 9 mitra.(jef)