WahanaNews-Tani | Pertanian organik kembali digaungkan oleh pemerintah dalam beberapa tahun terakhir untuk mengembalikan pengolahan lahan pertanian secara alami.
Di sisi lain gerakan ini untuk mengurangi ketergantungan petani kepada pupuk non organik.
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
Kementerian Pertanian (Kementan) mengutamakan penerapan pertanian organik di 2023 dalam menghadapi fenomena El Nino yang mengakibatkan kekeringan ekstrem dan mengancam sektor pertanian.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan penerapan pertanian organik menjadi salah satu program utama Kementan guna mewujudkan pertanian yang tangguh menghadapi dampak perubahan iklim global khususnya El Nino.
"Program saya tahun ini mengajarkan kembali pupuk organik. Kita tidak boleh lagi bergantung pada pupuk kimia, minimal kita kurangi penggunaan pupuk kimia," kata Syahrul pada kunjungan kerja di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Jumat (24/6/2023) mengutip ANTARA.
Baca Juga:
Mendagri Apresiasi Perjuangan Mentan Amran Tambah Alokasi Pupuk
Pada kesempatan tersebut, mantan Gubernur Sulsel dua periode itu juga memimpin demonstrasi pembuatan Elisitor Biosaka yang merupakan produk yang berfungsi sebagai signaling bagi tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih bagus.
Selain itu, Dia juga lakukan penyemprotan Biosaka pada tanaman bersama para petani dan penyuluh untuk mengaplikasikan pertanian ramah lingkungan.
"Tolong Biosaka sebagai elisitor dikembangkan terus di Kabupaten Maros," kata Syahrul Yasin Limpo yang disapa SYL.