Wahana-Tani, Jakarta – Kadispotmar Lantamal VII Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu berhasil mengembangkan pertanian hemat air dengan sistem irigasi tetes atau drip irrigation.
Lekot Laut (P) Endro Wahyu menjadi salah satu kandidat yang diusulkan untuk Soedirman Awards 2023.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Pertanian hemat air ini digagas oleh Letkol Endro pada awal tahun 2020. Lahan pertanian berada di lahan ketahanan pangan Lantamal VII di Komplek TNI AL Osmok, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Letkol Endro menjelaskan bahwa lahan tersebut awalnya adalah batu karang dan belum dimanfaatkan. Kemudian Lantamal VII dengan Bank Indonesia cabang Provinsi NTT mengadakan kerja sama dalam rangka ketahanan pangan sehingga dibuat lahan pertanian hemat air ini.
Lahan yang tadinya adalah batu karang kemudian diratakan menggunakan eskavator. Selanjutnya lahan tersebut diberi pupuk kandang dan ditanami bibit tanaman. Konsep pertanian hemat air ini menggunakan drip irrigation.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Berdasarkan keterangan dari situs TNI, Drip irrigation atau irigasi tetes adalah salah satu jenis teknologi di bidang pertanian yang mengalirkan air secara otomatis, dalam bentuk tetes dengan menggunakan selang atau pipa air. Pipa akan dibentangkan di lahan pertanian dan diberi lubang untuk meneteskan air ke tanaman.
Irigasi ini bertujuan untuk penghematan dalam penggunaan air, serta mengurangi penggunaan tenaga kerja karena tidak melakukan penyiraman secara manual sehingga dapat mengurangi biaya operasional khususnya di wilayah yang kekurangan air seperti di Kupang.
"Jadi kita coba ini pakai irigasi tetes ya, ada lubang (pada pipa) di setiap tanaman," kata Endro Wahyu, melansir detiknews, Rabu (11/10/2023).