"Ini merupakan salah satu bentuk wujud kolaborasi dan komitmen dalam membangun pertanian. TOS ini merupakan media untuk mengangkat petani maupun bisnis usaha pertanian atau perkebunan, serta keberhasilan atau capaian kinerja pertanian," harapnya.
Saat ini, sektor pertanian terus mengalami perkembangan untuk itu membutuhkan inovasi, pemanfaatan digitalisasi, dan tentunya menarik minat generasi muda agar terus mau terjun geluti dunia pertanian. Sebab, ini menjadi perhatian bersama karena pertanian merupakan masa depan bangsa dalam mewujudkan kedaulatan pangan.
Baca Juga:
Kementan Paparkan Tata Cara Pendaftaran dan Kriteria Jadi Anggota Brigade Swasembada Pangan
Ia menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong pelaku usaha perkebunan termasuk Pekebun agar melakukan kerjasama dan kolaborasi dengan semua pihak dalam rangka mengembangkan komoditas perkebunan di wilayah sentra-sentra pengembangan, baik kuantitas maupun kualitas.
"Diharapkan produk perkebunan Indonesia bisa menjadi produk olahan yang berskala ekspor dan memiliki dampak langsung ke pekebun, serta didukung akselerasi promosi untuk memperkenalkan dan meningkatkan nilai tambah, daya saing produk pertanian demi mensejahterakan masyarakat termasuk pekebun Indonesia," katanya menambahkan. .
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVIII, mengimbau agar sebaiknya tidak hanya mengekspor bahan mentah seperti biji kopi saja, namun harus menghasilkan produk turunan yang bermutu dan berkualitas dengan kemasan yang menarik agar dapat tembus pasar domestik maupun internasional.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Ajak KTT G20 Entaskan Kelaparan, Mentan Amran Gerak Cepat Bentuk Brigade Swasembada Pangan
Karena, hilirisasi bukan hanya Nikel, namun kopi juga bisa dibuat hilirasi seperti pengemasan kopi maupun gula aren dibuat pengemasan lebih menarik.
[Redaktur: Alpredo Gultom]