“Di beberapa negara, yang paling besar menggunakan bioteknologi adalah kedelai. Dan kedelai ini paling terseok-seok adalah Indonesia,” ujarinya.
Kata Andik, 90 persen kebutuhan kedelai untuk tempe dan tahu di Indonesia dipenuhi impor dari negara-negara penghasil bioteknologi bidang agricultural seperti Amerika Serikat.
Baca Juga:
Perseteruan Kadin Memanas Lagi, Pengurus Munaslub Disebut Langgar Aturan
Adik berharap, bioteknologi ini nantinya bisa diterapkan di pertanian hortikultura seperti kedelai dan jagung serta buah-buahan. “Akan kami siapkan demplot (Demontration Plot) di Jombang, Kediri dan Malang,” ujar Adik.
Pada kesempatan tersebut, mantan Ketua HIPMI Jatim ini juga mengajak Kedutaan Besar Amerika dan pengusaha Amerika untuk hadir dan menjadi pembicara di pameran Inagro Expo 2022 yang bakal digelar oleh Kadin Jatim pada bulan Agustus 2022.
“Kami juga mengundang perusahaan agro Amerika yang ada di Indonesia untuk ikut pameran, termasuk teknologi pertanian yang akan dipamerkan. Selain itu kami juga membicarakan kerjasama pemagangan di perusahaan agro yang ada di Amerika dan juga perusahaan Amerika yang sudah ada di Indonesia. Dalam pertemuan itu mereka menyatakan komitmennya membantu Indonesia untuk meningkatkan sektor pertanian, termasuk program pemagangan di perusahaan agrobisnis,” pungkasnya. [jat]