Wahanatani.com | Crowde adalah satu dari tiga startup berpredikat best of the best dari ajang The NextDev yang digelar Telkomsel.
Mereka bergerak di industri agri-teknologi yang bertujuan untuk memberdayakan petani melalui penyediaan ekosistem pertanian modern dari hulu ke hilir, yang juga menyalurkan pendanaan ke 37 ribu petani selama 2021 dalam bentuk sarana produksi pertanian.
Baca Juga:
Polda Kalsel Berhasil Selamatkan 463.299 Petani dari Peredaran Pupuk Ilegal
Crowde meresmikan kerja samanya dengan BUMDes dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat (Jabar) untuk menggarap industri pertanian 4.0 di wilayah tersebut.
Dengan memasukkan para petani ke dalam ekosistem, Crowde akan memberikan pendampingan budidaya oleh para ahli, sarana produksi pertanian melalui mitra toko tani, serta membuka akses pasar yang didukung oleh 158 mitra off-taker Crowde yang akan menyalurkan hasil panen ke kanal retail modern dan juga industri pengolahan.
Kerjasama ini berawal dari kesamaan misi antara Kamar Dagang dan Industri, yang merupakan wadah bagi para penggiat usaha di Indonesia, bersama BUMDes Jawa Barat dan Crowde, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat desa dengan mendukung pengembangan usaha mereka melalui teknologi.
Baca Juga:
Kekeringan Ancam Panen Padi di Labura, Petani Terancam Rugi
"Crowde telah menandatangani perjanjian kerjasama bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) pada 8 Desember 2021. Saat ini, kami terus beroperasi untuk melakukan sosialisasi yang luas kepada para petani, terutama untuk mengenalkan Crowde dan potensi kerjasama agar bisa mengembangkan ekonomi pertanian di pedesaan," ujar Yohanes Sugihtononugroho, CEO & Co-Founder Crowde, dalam keterangannya Jumat, (1/4/2022).
"Kami juga menampung aspirasi dari masing-masing BUMDes serta permasalahan yang biasanya mereka hadapi, agar kami bisa menyediakan jalan keluar bersama dalam kunjungan ke desa nanti," tambahnya.
Walaupun berperan penting pada perekonomian negara, faktanya kesejahteraan para petani masih kurang optimal. Dari total 17 sektor industri di Indonesia, pertanian masih berada di peringkat kedua terbawah untuk rata-rata pendapatan per bulan, yakni hanya berkisar di angka Rp1.907.188, berdasarkan data BPS per Agustus 2020.