WahanaNews-Tani | Nilai ekspor Indonesia alami kenaikan 5,58% secara year on year (yoy) menjadi US$ 24,12 miliar. Sementara secara bulanan ada penurunan 2,46%.
"Nilai ekspor November mencapai US$ 24,12 miliar," ungkap Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah dalam konferensi pers, Kamis (15/12/2022).
Baca Juga:
Bupati Pakpak Bharat Terima Apresiasi Kabupaten UHC
Secara lebih rinci, pertumbuhan positif ekspor dipengaruhi oleh sektor pertambangan. Di mana BPS mencatat ada pertumbuhan sebesar 22,21% (yoy) dan industri pengolahan yang tumbuh tipis 2,57% (yoy)
"Secara yoy sektor yang mengalami peningkatan sektor pertambangan dan lainnya dan sektor pengolahan," jelasnya.
Foto: Perkembangan harga komoditas dan nilai tukar.
Baca Juga:
Bright, Siti Nurhaliza hingga Lesti Kejora Siap Meramaikan Malam Puncak Indonesian Television Awards 2025 yang Spektakuler
Sementara itu, beberapa komponen ekspor mulai alami penurunan. Antara lain minyak dan gas bumi yang alami penurunan 15,23% dan pertanian, kehutanan dan perikanan turun 2,20%.
"Utamanya penurunan ekspor mutiara dan hasil budidaya rumput laut," terang Habibullah.
Secara bulanan, keseluruhan sektor alami penurunan. Penurunan terbesar adalah minyak dan gas bumi dengan 11,85%.(jef)