WahanaNews-Tani | Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Djarot Saiful Hidayat menyebut sebagian besar program Food Estate yang ditangani Kementerian Pertanian tidak berjalan memuaskan.
Djarot mengaku sudah meninjau langsung lokasi-lokasi program food estate yang dijalankan Kementerian Pertanian.
Baca Juga:
Gegara Ini, Kebakaran Tiga Gudang di Bekasi Masih Belum Padam
"Tentang food estate, hasil peninjauan kita, saya ke beberapa food estate itu sebagian gagal," kata Djarot di kantor DPP PDIP, Selasa (4/1).
Djarot menegaskan, bahwa Kementerian Pertanian harus bertanggung jawab atas program yang dijalankan. Termasuk juga food estate.
"Siapapun yang menginisiasi di depan tentang program food estate tapi menteri pertanian itu harus di depan," kata Djarot.
Baca Juga:
Sebelum Ambles Hingga Satu Meter, Warga di Jalan Cimanggis Depok Sempat Rasakan Getaran
Mantan Plt Gubernur DKI Jakarta itu juga mengkritisi program tersebut sekaligus mengevaluasi kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasi Limpo (SYL) asal NasDem.
Menurut Djarot, sudah sepatutnya Syahrul Yasin Limpo mundur dari jabatan Menteri Pertanian.
Hal lain yang dikritik Djarot terhadap menteri asal partai NasDem itu mengenai kebijakan impor beras. Djarot menyebut langkah itu tak sesuai dengan visi dan misi Presiden Jokowi.
"Harga beras naik dan baru saja datang impor beras dari luar 500 ribu ton, padahal prinsipnya adalah Pak Jokowi ingin membangun kedaulatan pangan," ucap Djarot.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem, Johnny G Plate pasang badan. Dia meminta PDIP untuk tidak membuat gaduh di sisa masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Plate menegaskan bahwa partainya akan selalu memberi dukungan terhadap pemerintah dan tak akan menjadi desertir politik. Menurutnya, NasDem selalu mendukung Jokowi baik di eksekutif maupun parlemen.
"Nasdem terus memberikan dukungan pada pemerintah dan tidak akan menjadi desertir politik," katanya.(jef)