Apalagi, Indonesia sendiri memiliki sekitar 190 juta hektare lahan, menjadikannya sebagai salah satu negara dengan lahan pertanian terluas di dunia. Bahkan, menurut FAO, Indonesia juga merupakan produsen padi terbesar keempat dunia.
Oleh karena itu, Bayer menangkap potensi besar tersebut, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan penerapan teknologi pertanian dalam negeri. Adapun, pusat penelitian ini akan mencakup pengujian dan evaluasi teknologi pertanian yang inovatif, termasuk benih jagung bioteknologi dan produk biologis yang ramah lingkungan.
Baca Juga:
Kominfo RI Perluas Jaringan Internet di Lima Desa Lereng Gunung Merapi
Sebagai informasi, Bayer Juara memiliki fasilitas mulai dari teknologi pemantauan pola cuaca, laboratorium, bangunan berpanel surya, gudang penyimpanan bahan uji, dan rumah kaca. Selain itu, pusat penelitian juga diklaim dapat memberikan solusi praktis dan efektif yang meningkatkan hasil panen, meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta mendorong praktik pertanian yang berkelanjutan.
[Redaktur: Alpredo Gultom]