WahanaNews-Tani | Agar tidak lagi bergantung pada sumber daya non-lokal dan dapat mengantisipasi krisis pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan agar tata kelola pembangunan pertanian nasional harus berorientasi kedaulatan pangan.
"Perlunya melakukan tata kelola pembangunan pertanian berorientasi kedaulatan pangan melalui penguatan dan kebijakan terhadap akses input produksi. Sehingga tidak lagi bergantung pada sumberdaya non-lokal," kata Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN, Mego Pinandito dalam Webinar Tantangan dan Upaya Pencapaian Kedaulatan dan Kemandirian Pangan Nasional di Jakarta, Senin.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Mego menuturkan kebijakan dan regulasi yang tegas, selaras, dan berpihak pada penerapan Sistem Pangan Nasional Berkelanjutan menjadi upaya penting untuk mewujudkan pembangunan pertanian yang berorientasi kedaulatan pangan, termasuk taat kelola lahan pertanian.
Menurut dia, pembangunan pertanian harus diarahkan untuk memaksimalkan potensi sumber daya lokal sehingga membawa manfaat optimal bagi terciptanya ketahanan dan kedaulatan pangan.
Selain itu, penguatan aktivitas riset dan inovasi teknologi juga perlu dilakukan untuk mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan yang berorientasi kedaulatan pangan.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
Kegiatan riset dan inovasi diperkuat melalui sinergitas dan kolaborasi antara pihak pemerintah, swasta, industri, akademisi, lembaga swadaya masyarakat (NGO) dan masyarakat.
"Kita perlu memperkuat kembali kerja sama antar kementerian dan lembaga, memperkuat aktivitas riset, inovasi dan teknologi untuk kemudian bersama-sama pihak pemerintah, swasta, perguruan tinggi, industri, NGO dan masyarakat untuk bersama-sama memperkuat arah pembangunan menuju arah pengembangan pertanian itu sendiri," ujarnya.
Ia mengatakan aktivitas riset harus selaras dengan arah pembangunan dan pengembangan pertanian seperti diversifikasi dan pengembangan pangan lokal, dan juga optimalisasi lahan-lahan produktif dan inovasi di bidang pertanian dan pangan yang berkelanjutan.
Sumber pendanaan yang inovatif dan berkelanjutan terkait pencapaian kedaulatan dan kemandirian pangan nasional juga diperlukan sehingga langkah pembangunan pertanian berkelanjutan tidak memberatkan keuangan negara dan tetap menjaga perekonomian nasional.(jef)